Liputan Jurnalis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Bali – mediaaku.com – Hari Raya Tumpek Landep atau yang biasa dikenal dengan upacara kendaraan ternyata maknanya lebih daripada itu.
Dilansir dari artikel tamanbali, kata Tumpek sendiri berasal dari “Metu” yang artinya bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir, yang artinya Tumpek jatuh pada hari Sabtu, sedangkan Landep sendiri berarti tajam atau runcing, maka dari ini diupacarai juga beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris.
Upacara Tumpek Landep juga dilaksanakan dengan mengupacarai benda yang berbahan dasar besi, dan tajam. Seperti alat-alat memasak, dan juga kendaraan.
Seperti yang dilakukan di Desa Yeh Embang, Kabupaten Jembrana, tampak warga sudah bangun pagi-pagi dan mempersiapkan upacara. Kendaraan tampak parkir di halaman rumah dan di beri sesajen diatasnya.
Mangku Kartana selaku pemimpin odalan ( persembahyangan ) juga mengungkapkan makna Tumpek Landep yang bukan hanya sekedar mengupacarai kendaraan.
“Pada Rahina Tumpek Landep hal yang paling utama yang tidak boleh dilupakan ialah hendaknya kita selalu ingat untuk mengasah pikiran (manah, budhi dan citta). Dengan manah, budhi dan citta yang tajam diharapkan kita dapat memerangi kebodohan, kegelapan dan kesengsaraan serta mampu menekan perilaku buthakala (roh jahat) yang ada di dalam diri,” ungkapnya (3/6)
