Jakarta – mediaaku.com – Hasil Kopdarnas (Kopi Darat Nasional) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Selasa 2 Agustus 2023, di Jakarta, memutuskan untuk menyerap kembali aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden (bacapres).
Juru bicara PSI Andre Vincent Wenas, mengatakan PSI tidak akan terburu-buru (ojo kesusu) untuk menentukan siapa bacapres dalam pemilu 2024. Meskipun sebelumnya pada bulan Oktober 2022 lalu telah mendeklrasikan Ganjar-Jenny Wahid sebagai bacapres dan bacawapres, namun lanjut Wenas, deklarasi ini tidak dimanfaatkan Ganjar dan partainya PDIP.
“Karena itu hasil Kopdarnas PSI memutuskan akan terus mencermati dinamika politik yang berkembang, termasuk komitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi, demi masa depan bangsa. Artinya cari kandidat yang memiliki komitmen kerakyatan serta mau dan mampu melanjutkan visi misi pembangunannya,” ujar Wenas melalui tulisan disalah satu grup WhatsApp.
Kemudian lanjut Wenas, PSI akan memutuskan akan mendukung capres dengan mempertimbangkan faktor siapa cawapres yang akan mendampinginya. “Pasangan calon (paslon) ini jadi penting,” tambahnya.
“Jadi perlu cermat membaca semua dinamika politik termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan,” katanya.
Kata Wenas, Bila MK mengabulkan uji materi tersebut dan ternyata ada kandidat anak muda berusia minimal 35 tahun yang punya kapasitas dan kapabilitas maka selayaknyalah PSI memberikan dukungannya.
“Dan, masih ada beberapa poin lain yang bisa ditelusuri PSI Tapi paling tidak dua poin itulah yang selama ini ditunggu-tunggu PSI,” harap Wenas.
Lebih jauh dikatakan, arah PSI jelas. Mengarah ke tiga jurusan yang mungkin sampai batas akhir di November 2023. Bisa saja ke Ganjar, atau ke Prabowo, atau ke Jomblo. Lalu bacawapresnya pun jadi penting. Dengan prasyarat, mereka berkomitmen tegak lurus kepada Pak Jokowi. Ini demi masa depan bangsa.
Dia menegaskan, melihat fakta politik baru ini, pihaknya menyarankan, sebaiknyalah mereka yang berminat dengan dukungan dari PSI untuk bermanis-manis dan berbaik-baik dengan partai bocil ini.
“Supaya kalau ada “apa-apa”, khan bisa “apa-apa gitu”, iya khan? Jelas ya,” tambah Wenas yang juga sebagai Direktur Eksekutif, Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP), Jakarta.

