Sunday, September 14, 2025
HomeBeritaHutan di DAS Ayung Bali Menyusut Drastis, Tinggal 3 Persen dari Luas...

Hutan di DAS Ayung Bali Menyusut Drastis, Tinggal 3 Persen dari Luas Awal

MEDIAAKU.COM – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq, mengungkapkan kondisi kawasan hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung, Bali, mengalami penyusutan signifikan sejak tahun 2015.

Melansir dari CNN Indonesia, Minggu(14/9/2025) Dari total luas sekitar 49.500 hektare, kini hanya sekitar 1.500 hektare yang masih ditumbuhi pepohonan, atau sekitar 3 persen saja.

“Dari 49.500 hektare, vegetasi pohon yang tersisa hanya kurang lebih 1.500 hektare. Itu berarti tinggal 3 persen. Bahkan Pak Gubernur juga cukup terkejut mendengar angka ini,” ujar Hanif dalam rapat penanganan banjir bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar.

Menurut Hanif, secara ekologi minimal 30 persen kawasan hutan di daerah aliran sungai harus tetap terjaga untuk menopang keseimbangan ekosistem. Hal ini sangat penting karena DAS Ayung mengalir melewati wilayah vital seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, hingga Tabanan.

Ia menegaskan agar tidak ada lagi konversi lahan di sepanjang DAS tersebut untuk pembangunan vila maupun akomodasi wisata lain yang berpotensi mengganggu daya serap air.

“Permukiman yang semakin padat memperlemah kemampuan lingkungan, khususnya di kawasan wisata seperti Denpasar dan Badung. Karena itu, penghijauan wajib dilakukan,” jelasnya.

Hanif menambahkan, alih fungsi lahan di DAS Ayung berlangsung hampir satu dekade terakhir, sejak 2015 hingga 2024.

“Awalnya luas vegetasi mencapai hampir 2.000 hektare, namun terus berkurang hingga tinggal 1.500 hektare saat ini. Kondisi ini cukup serius, sebab ketika hujan deras turun, dampaknya sangat besar bagi wilayah Bali di bawahnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, banjir besar melanda sejumlah daerah di Bali pada Rabu lalu (10/9/2025) akibat hujan dengan intensitas tinggi. Berdasarkan data BPBD Bali, peristiwa ini menyebabkan 17 orang meninggal dunia: 11 korban di Denpasar, 3 di Gianyar, 2 di Jembrana, dan 1 di Badung. Pemerintah Provinsi Bali pun menetapkan status tanggap darurat bencana selama satu pekan ke depan.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular