Sunday, October 5, 2025
HomeEkonomiIEU–CEPA dan ICA–CEPA Dorong Sektor Pariwisata Indonesia ke Level Global

IEU–CEPA dan ICA–CEPA Dorong Sektor Pariwisata Indonesia ke Level Global

MEDIAAKU.COM – Penandatanganan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) dan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA) yang dilakukan pemerintah baru-baru ini dinilai akan membuka peluang besar bagi berbagai sektor, terutama industri pariwisata nasional.

Melansir dari laman Ekon.go, Minggu (5/10/2025) Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah sekaligus Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menjelaskan bahwa kedua perjanjian kerja sama strategis ini akan memberikan efek positif terhadap perekonomian Indonesia.

Dengan meningkatnya arus perdagangan barang dan jasa serta peluang investasi yang lebih luas dari Eropa dan Kanada, sektor pariwisata diprediksi ikut terdorong karena meningkatnya intensitas perjalanan bisnis dan kunjungan internasional.

“Kedua perjanjian ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan ekonomi sekaligus membuka jalan bagi pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Dampaknya tidak hanya terlihat pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga dalam terbukanya investasi dan peluang usaha baru,” ujar Haryo.

Selain memperluas akses perdagangan, kerja sama ini juga membawa dampak positif bagi dunia perjalanan. Budi Ardiansjah, Sekretaris Jenderal DPP Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA), menilai bahwa kemudahan seperti Visa Cascade dari Uni Eropa, yang memungkinkan pemegang visa Schengen dengan riwayat perjalanan baik untuk mendapatkan masa berlaku hingga lima tahun akan mempermudah mobilitas wisatawan maupun pelaku bisnis ke Eropa.

Menurut Budi, kebijakan tersebut tidak hanya akan meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berwisata ke Eropa, tetapi juga mendorong pertumbuhan interaksi bisnis lintas negara.

“Dengan semakin terbukanya akses perjalanan, para pelaku usaha bisa lebih mudah membangun jaringan, mengadakan pertemuan bisnis, serta membuka peluang kerja sama baru dengan mitra di Eropa,” tuturnya.

Ia juga berharap kemudahan serupa dapat diterapkan oleh Pemerintah Kanada agar arus kunjungan antarnegara semakin meningkat. Selain itu, Budi menekankan pentingnya prinsip resiprokal, yakni agar kemudahan yang diberikan Indonesia kepada mitra dagang juga dibalas dengan kebijakan serupa, sehingga wisatawan dari negara-negara tersebut lebih tertarik berkunjung ke Indonesia.

“Sering kali investasi justru berawal dari sektor pariwisata. Banyak investor tertarik berinvestasi setelah mereka lebih dulu datang berlibur ke Indonesia dan melihat langsung potensinya. Karena itu, peningkatan sektor wisata bisa menjadi pintu masuk bagi arus investasi yang lebih besar,” jelas Budi.

Namun, implementasi kedua perjanjian ini tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan pemerintah. Diperlukan sinergi erat antara pelaku usaha pariwisata di Indonesia dengan mitra bisnis dari Eropa dan Kanada agar manfaatnya dapat dirasakan langsung. Melalui kolaborasi tersebut, diharapkan promosi destinasi wisata Indonesia semakin luas dan mampu menarik investasi baru.

“Kami berharap pelaku usaha pariwisata Indonesia dapat lebih banyak dilibatkan. Misalnya dengan mengadakan business matching atau tabletop meeting antara pelaku industri wisata dari berbagai negara. Dengan cara itu, peluang kerja sama yang terbuka lewat kedua perjanjian ini bisa segera diwujudkan dalam bentuk nyata,” pungkas Budi.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular