Ilustrasi: Web MD
MEDIAAKU.COM – Kehidupan di kota besar seperti Jakarta tentunya berbeda jika dibandingkan dengan daerah kecil. Tingginya kesibukkan dan aktivitas yang ada, kerap kali dapat memicu stress. Nah, tingkat stress yang meningkat inilah awal mula timbulnya masalah pada kesehatan jiwa.
Berdasarkan Dari data Dinas Kesehatan Jakarta sepanjang Tahun 2024 mencatat Skizofrenia jumlahnya lebih banyak daripada pasien diabetes, diare, DBD, sampai pneumonia. Sementara itu di Tahun lalu ada 11.555 orang dengan skizofrenia (ODS) yang dirawat inap di berbagai rumah sakit umum dan 55.253 ODS yang rawat jalan.
Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya kesulitan membedakan antara realita dan yang bukan. Umumnya penderita Skizofrenia seringkali mendengar bisikan, atau punya memiliki keyakinan yang keliru tentang dirinya. Jika tidak segera ditangani, disabilitas psikososial ini akan berdampak pada kegiatan dan aktivitas si penderita terutama kualitas kehidupan pribadinya.
Dilansir dari laporan The Least and Most Stressful Cities Index 2021 Jakarta berada di peringkat sembilan kota paling bikin stres di dunia. Dilihat dari kepadatan penduduk, tekanan sosial, kemacetan lalu lintas, polusi suara, kestabilan sosial politik, kesetaraan gender dan minoritas.
Dilansir dari detik, Erita Istriana Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) mengatakan penyebab skizofrenia memiliki multifaktor dan tidak dapat berdiri sendiri. Di antaranya faktor biologis, seperti genetik. Lalu ada faktor psikologis seperti kepribadian, stress yang dialami seseorang sampai dengan faktor lingkungan sekitar.
“ODS harus rutin minum obat supaya gejalanya tidak muncul. Harus punya support system yang rajin mengingatkan minum obat” jelasnya. (*/Stefani)

