MEDIAAKU.COM – Jalan Braga di Bandung adalah salah satu kawasan legendaris yang hingga kini tetap menjadi ikon kota. Sejarahnya bermula pada abad ke-19, ketika Bandung masih berupa kota kecil yang berkembang di sekitar pusat pemerintahan Hindia Belanda.
Menurut catatan dalam buku” Bandung: Sejarah, Arsitektur, dan Budaya” karya Haryoto Kunto, kawasan ini awalnya hanyalah jalan kecil yang menghubungkan pemukiman penduduk dengan pusat kota. Nama “Braga” diyakini berasal dari sebuah kelompok sandiwara bernama “Toneel Braga” yang sering tampil di kawasan ini pada awal abad ke-20.
Memasuki masa kolonial, Jalan Braga mulai mengalami perkembangan pesat. Pemerintah Belanda menjadikannya pusat hiburan dan perdagangan yang mewah.Pertokoan, kafe, dan gedung-gedung bergaya arsitektur Eropa berdiri megah di sepanjang jalan.
Braga pun disebut sebagai “Parijs van Java” karena suasananya menyerupai kota Paris dengan suasana kosmopolitan. Setelah Indonesia merdeka, fungsi Braga perlahan bergeser. Meski tidak lagi menjadi pusat perdagangan mewah seperti dulu, Braga tetap hidup sebagai ruang publik yang sarat kenangan.
Banyak bangunan bersejarah masih berdiri, menjadi saksi perjalanan waktu. Kini, Braga bukan sekadar jalan, melainkan simbol sejarah kota Bandung yang selalu menarik wisatawan untuk bernostalgia sambil menikmati suasana klasik.
Identitas suatu kota tidak hanya dibangun dari gedung-gedung modern, tetapi juga dari bagaimana masyarakat merawat warisan masa lalu. Braga mengajarkan pentingnya menjaga sejarah agar generasi berikutnya tetap bisa belajar dan merasakan atmosfer yang sama. Di tengah derasnya arus modernisasi, melestarikan kawasan bersejarah adalah cara untuk menghormati perjalanan panjang sebuah kota.(*/janu)
