MEDIAAKU.COM – Dikutip dari wikipedia, Pagoda, yang secara umum dikenal sebagai menara bertingkat dengan banyak atap, berasal dari struktur stupa di India. Stupa, yang awalnya merupakan monumen berbentuk kubah untuk menyimpan relik dan kitab suci, berevolusi dan menyebar ke seluruh Asia, mengambil berbagai bentuk lokal, termasuk pagoda di Asia Timur.
Di Tiongkok, pagoda mulai dibangun sejak Dinasti Han sekitar abad ke-1 Masehi. Pagoda pertama, yang berfungsi menyebarkan ajaran Buddha dan menjadi tempat tinggal biksu, didirikan di sekitar Kuil Kuda Putih dekat Luoyang. Arsitekturnya kemudian berkembang menjadi bermacam bentuk persegi, bundar, atau segi delapan tergantung pengaruh lokal dan estetika feng shui.
Di Jepang, pagoda kayu lima lantai seperti di kuil Hōryū-ji yang dibangun pada abad ke-7 termasuk bangunan kayu tertua di dunia dan menunjukkan adopsi kreatif warisan Tiongkok serta India. Korea mengembangkan tradisi pagoda berbahan batu, memanfaatkan kekayaan granit, dan menjadi ciri khas pagoda Negeri Ginseng.
Salah satu contoh pagoda paling ikonik adalah Pagoda Shwedagon di Myanmar, yang menurut legenda dibangun lebih dari 2.500 tahun lalu, bahkan saat Buddha masih hidup. Dua pedagang menerima rambut Buddha dan menyimpannya dalam stupa di Singuttara Hill.
Dokumentasi tertulis pertama pagoda ini baru muncul pada abad ke-14, tetapi sejak itu, pagoda ini terus direnovasi berbagai raja. Sementara itu, Pagoda Kuthodaw di Mandalay menyimpan 729 batu marmer berisi naskah Tripitaka dijuluki “buku terbesar di dunia”dan dibuat atas perintah Raja Mindon pada abad ke-19.
Dari sini kita dapat belajar bahwa sesuatu yang menawan dan bermakna tak hanya secara fisik, tapi juga batin. Keindahan yang lahir dari nilai luhur seperti pencerahan dan toleransi akan terus mengilhami hingga berabad-abad kemudian.(*/janu)