Saturday, October 25, 2025
HomeBeritaKampung Baru di Kabupaten Buleleng Telah Diakui Sebagai Kampung Pancasila

Kampung Baru di Kabupaten Buleleng Telah Diakui Sebagai Kampung Pancasila

Buleleng, Bali – mediaaku.com – Kelurahan Kampung Baru, yang terletak di Kecamatan/Kabupaten Buleleng, telah diakui sebagai Kampung Pancasila tingkat nasional dalam rangka penilaian untuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Award.
Tim penilai Kampung Pancasila melakukan pemantauan langsung di lapangan pada Selasa (7/11) kemarin. Dandim 1609/Buleleng, Letkol Kav. Angga Nurdyana, menjelaskan bahwa Kelurahan Kampung Baru dipilih untuk mewakili Buleleng karena di sana terdapat keragaman etnik, agama, dan budaya masyarakat. Keberagaman ini, yang menjadi simbol keberagaman Indonesia, telah ada di Kampung Baru sejak zaman penjajahan Belanda.
“Keragaman telah ada di sini sejak masa penjajahan Belanda dan Sunda Kecil. Masyarakat hidup bersama dengan rukun. Kami akan terus mendampingi Kampung Baru sebagai contoh bagi kampung-kampung lain dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila,” kata Dandim Angga.
Brigjen TNI Taufiq Shobri, Ketua Tim Penilai, mengungkapkan bahwa inisiatif Kampung Pancasila ini bertujuan untuk memacu penerapan nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar negara. Contoh ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada desa dan kelurahan lain di Buleleng.
“Penilaian mencakup kerukunan budaya, implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat, kemampuan masyarakat untuk bersosialisasi, menjaga perdamaian, dan saling menghormati,” tambah Brigjen TNI Shobri.
Proses penilaian saat ini sudah mencapai tahap tiga besar tingkat nasional. Kabupaten Buleleng, yang berada di wilayah kerja Dandim 1609/Buleleng, termasuk dalam zona tengah dan kawasan perkotaan.
Lurah Kampung Baru, Made Pasek Mudhana, menekankan pentingnya menjaga kerukunan dalam masyarakat yang heterogen ini. Untuk tujuan ini, kelurahan telah menyusun program sosialisasi kerukunan beragama. Bahkan sebelum Kampung Pancasila dicanangkan, pihak kelurahan telah secara rutin mengundang narasumber untuk pembinaan kerukunan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Kampung kami adalah tempat yang sangat beragam. Namun, kerukunan sosial tetap terjaga dengan baik hingga saat ini. Untuk menjaga hal baik ini, pemerintah kami melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat,” kata Lurah Pasek.” (Dea-Bali)
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular