Denpasar – mediaaku.com – Kebakaran di lereng Gunung Agung yang telah berlangsung sejak Rabu (27/9/2023) terus meluas, bahkan merembet ke wilayah yang lebih luas. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, BNPB, Kesatuan Pengelolaan Hutan, TNI, Polri, dan masyarakat terus berupaya melakukan pemadaman secara manual guna menghentikan penyebaran api.
Meskipun ada usaha pemadaman, beberapa titik api masih terlihat di beberapa wilayah. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Arimbawa, menjelaskan bahwa sebelumnya titik kebakaran terpantau di tiga wilayah, seperti dusun Belong, Bantas, dan Juntal. Namun, kini api telah meluas ke Bukit Moncol Pikat dan Moncol Anyar di Desa Ban. “Sebenarnya dari pantauan kemarin (Minggu) titik api sudah tidak terlihat lagi. Tapi dari tadi pagi, muncul lagi di beberapa titik,” kata IB Arimbawa dikonfirmasi Senin (2/10).
Arimbawa menyampaikan bahwa meskipun api telah melahap sebagian kebun milik warga di wilayah Belong, masyarakat telah berhasil memadamkannya. Namun, kebakaran di lereng Gunung Agung terus meluas. Luas kebakaran ini mencapai lebih dari 800 hektar menurut laporan Kepala Resor Polisi Hutan (KRPH).
Pemadaman saat ini masih dilakukan secara manual sesuai arahan RPH (Resor Pengelolaan Hutan). Penanganan kebakaran hutan di lereng Gunung Agung berbeda dengan penanganan kebakaran pemukiman warga dan mengikuti metode khusus. Pihak RPH menggunakan cara seperti membuat sekat dan memadamkan api dengan pelantik. “Seperti dengan cara membuat sekat, mematikan api dengan pelantik. Itu yang tahu RPH. Kewenangan pengelolaan hutan di lereng Gunung Agung sudah menjadi kewenangan Provinsi,” jelasnya
Arimbawa juga menyoroti faktor cuaca yang ekstrim, dengan panas yang tinggi, serta angin kencang yang memicu munculnya titik api baru. Dengan sebagian besar wilayah yang kering, risiko penyebaran api menjadi tinggi. Petugas pemadam kebakaran harus bekerja dengan hati-hati, menghadapi risiko seperti terjebak dalam asap, sehingga perlindungan diri yang sesuai (APD) sangat penting dalam operasi ini. (Dea,Bali)
