MEDIAAKU.COM – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan bahwa perguruan tinggi harus berperan sebagai pusat utama pembinaan atlet nasional.
Pesan ini disampaikan Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, mewakili Mendiktisaintek Brian Yuliarto, dalam Indonesia Sports Summit 2025 yang digelar Kemenpora belum lama ini.
Melansir laman Kemdiktisaintek, Senin (8/12/2025) Fauzan menilai kampus memiliki potensi strategis karena mahasiswa berada pada usia puncak performa atlet, serta didukung fasilitas pelatihan dan laboratorium olahraga. Ia mendorong pembukaan “jalur kedua” pembinaan atlet berbasis perguruan tinggi, selain pembinaan di klub.
Ia juga menekankan pentingnya beralih ke olahraga presisi berbasis sains dan data, bukan sekadar mengandalkan bakat. Untuk itu, Kemdiktisaintek menyediakan dukungan beasiswa bagi atlet mahasiswa. Saat ini 159 atlet telah menerima beasiswa penuh dan fleksibilitas akademik, termasuk penyesuaian jadwal kuliah dan pembelajaran daring.
Dalam bidang riset, pendanaan hingga Rp2 miliar per program per tahun disediakan untuk pengembangan sports science mencakup biomekanika, fisiologi, nutrisi, psikologi olahraga hingga teknologi wearable. Beberapa kampus seperti Unesa, UPI, UNJ, dan UNY dikembangkan sebagai pusat keunggulan olahraga presisi.
Dari sisi industri, CEO IBL, Junas Miradiarsyah, menyampaikan bahwa semakin banyak kampus memberi beasiswa kepada atlet basket, bertambah dari 8 menjadi lebih dari 20 kampus, terbukti mampu meningkatkan prestasi. Ia juga menyoroti perlunya pendampingan mental dan standarisasi dukungan bagi mahasiswa-atlet.
Kemdiktisaintek menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor akan terus diperkuat sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045 melalui pembinaan atlet yang terstruktur dan berbasis ilmu pengetahuan.(*/Stephany)
