Thursday, October 23, 2025
HomeBeritaKemenparekraf Ajak Warga Bikin Jenama Ramah Lingkungan

Kemenparekraf Ajak Warga Bikin Jenama Ramah Lingkungan

Foto: Instagram Kemenparekrafri
MEDIAAKU.COM – Jenama adalah kata yang mungkin masih terdengar asing pada kebanyakan masyarakat Indonesia padahal Jenama merupakan salah satu padanan kata dalam Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, jenama memiliki arti merek atau brand.
Jenama memiliki kata turunan, yaitu penjenamaan yang berarti proses penciptaan nama dan citra unik untuk suatu produk di benak konsumen, seperti melalui iklan.
Kemenparekraf RI melalui unggahan di media sosialnya pada Rabu (19/6/2024) mengajak masyarakat untuk membuat Jenama dalam upaya agar dapat berkontribusi pada kebangkitan ekonomi Indonesia terutama Jenama yang ramah lingkungan. 
“Bikin jenama ramah lingkungan nggak cuma tentang bahan produknya aja, tapi juga beberapa hal lain yang bikin jenama sobat berkelanjutan secara keseluruhan,” tulis akun kemenparekraf.
Menurut Kemenparekraf menciptakan Jenama yang ramah lingkungan merupakan salah satu langkah memperkuat akan kesadaran lingkungan dan tentu akan memberikan citra positif terhadap Jenama(brand) tersebut. 
Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membuat Jenama ramah lingkungan menurut Kemenparekraf RI: 
1.Tentukan Nilai Lingkungan
Tentukan nilai-nilai yang ingin ditonjolkan dan dipromosikan melalui Jenama Anda.
2.Gunakan Bahan Ramah Lingkungan
Memakai bahan-bahan ramah lingkungan dalam proses produksi. Misalnya bahan organik/daur ulang.
3.Pakai Label atau Sertifikasi
Coba untuk mendapatkan label sertifikasi yang menunjukkan bahwa Jenawa Anda ramah lingkungan.
4.Kolaborasi dengan Organisasi Peduli Lingkungan 
Menjalin kerjasama dengan organisasi yang mendukung inisiatif lingkungan secara bersama.
5.Utamakan Keterbukaan
Beri tahu kepada pelanggan tentang praktik-praktik ramah lingkungan misalnya dengan konten yang menarik dan edukatif.
6.Menjaga Komitmen
Terus berkomitmen untuk menjaga praktik ramah lingkungan terutama dalam jangka panjang, jadi bukan sekedar strategi pemasarannya saja yang ditonjolkan. (*/Stephany)
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terpopular