mediaaku.com – Dianggap untuk mempercantik penampilan bagi sebagian orang, Tindik atau piercing banyak digunakan di telinga, lidah, hidung atau bahkan di bagian tubuh lainnya.
Dikutip dari artikel alodoc yang ditinjau oleh dr. Sienny Agustin, tindik sebenarnya merupakan tindakan yang aman dilakukan. Namun, jika tindik dilakukan dengan peralatan yang tidak steril, Anda berisiko terkena penyakit infeksi, seperti tetanus, HIV, maupun hepatitis B dan hepatitis C.
Tahukah Anda bahwa tidak semua orang bisa ditindik? Nah, berikut ini adalah beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan tindik:
-Memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh dan gangguan pendarahan
-Menjalani kehamilan
-Menderita diabetes
-Mengonsumsi obat kortikosteroid dan pengencer darah
-Memiliki alergi
Selain itu, orang yang memiliki masalah jantung juga disarankan untuk menghindari tindik, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jantung. Orang yang ingin ditindik di area mulut harus memiliki kondisi gigi dan gusi yang sehat.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuat tindikan.
Sebagian besar tindikan pada daun telinga tidak menimbulkan masalah. Awalnya, area tindikan akan sedikit membengkak dan keluar sedikit cairan atau darah yang dapat pulih dengan sendirinya.
Sementara itu, tindikan pada tulang rawan telinga biasanya butuh waktu lebih lama untuk sembuh dan lukanya lebih sulit dibersihkan. Namun, tindikan di bagian tubuh mana pun sebenarnya berisiko menimbulkan bahaya berikut ini:
1. Infeksi
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri dan virus, seperti tetanus, hepatitis B dan hepatitis C, serta HIV.
Pada wanita, bila tindikan dilakukan di area puting, bisa berisiko mengalami kerusakan jaringan payudara dan berdampak pada terbatasnya kemampuan untuk menyusui.
Jika infeksi terjadi pada lidah, mulut, atau bibir yang diberi tindikan, bisa menyebabkan penderitanya sulit bernapas, mengunyah, menelan, dan berbicara.
Bila dibiarkan tanpa penanganan, infeksi bisa berkembang menjadi masalah yang serius dan bahkan membahayakan nyawa bila menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini disebut sebagai sepsis.
Gejala sepsis dapat berupa demam, keluarnya cairan kekuningan atau nanah yang berbau busuk dari lubang tindikan (abses), bengkak dan kemerahan pada area tindikan, dan terasa sakit jika disentuh. Segera periksakan ke dokter bila Anda mengalami gejala tersebut.
Infeksi ringan biasanya dapat ditangani dengan mengompres bagian yang mengalami radang menggunakan air hangat yang diberi sedikit garam laut atau langsung mengoleskan salep antibiotik.
2. Luka
Baik pria maupun wanita, berisiko mengalami luka bila tindikan dilakukan di area kelamin. Selain itu, tindikan di area kelamin juga dapat merusak kondom saat berhubungan seksual, sehingga meningkatkan risiko kehamilan dan penyakit menular seksual.
Perhiasan yang dipasang di pusar juga dapat menyebabkan cedera atau iritasi karena mudah tersangkut baju atau seprai. Jika hal itu terjadi, proses pemulihan bisa berlangsung lama. Jaringan parut juga dapat timbul akibat robeknya kulit pada area tindikan.
3. Risiko lainnya
Tindik dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah serta perdarahan. Anda juga bisa mengalami reaksi alergi pada kulit terhadap bahan perhiasan yang digunakan.
Selain itu, masalah gusi dan keretakan gigi juga bisa terjadi pada mereka yang ditindik di mulut atau bibir. Bahkan, tindikan di area mulut yang longgar juga berisiko tertelan. (Putu Dea Agestya Putri)

