MEDIAAKU.COM – Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh anak tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu dan produk olahannya. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan enzim laktase yang berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa agar bisa diserap oleh usus.
Dikutip dari klikdokter,Ketika seorang anak mengalami intoleransi laktosa, biasanya timbul gejala berupa diare berlebih, nyeri perut, rasa kembung, sering buang gas, dan sebagainya,setelah mengonsumsi susu.
Anak mungkin juga tampak rewel atau enggan makan ketika gejala ini muncul. Kondisi tersebut sering kali membuat orang tua khawatir dan berpikir bahwa anak alergi susu, padahal intoleransi laktosa berbeda dengan alergi. Pada alergi susu, sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein susu, sementara pada intoleransi laktosa masalahnya ada pada sistem pencernaan.
Penanganan intoleransi laktosa tidak selalu berarti anak harus berhenti total minum susu. Beberapa anak masih dapat mengonsumsi susu dalam jumlah kecil tanpa menimbulkan gejala. Alternatif lain adalah menggunakan susu rendah laktosa atau produk olahan susu seperti yoghurt dan keju yang lebih mudah dicerna.
Penting juga memastikan asupan kalsium dan vitamin D tetap tercukupi agar pertumbuhan tulang anak tidak terganggu. Sayuran hijau, ikan teri, atau susu nabati yang diperkaya kalsium bisa menjadi pilihan.Setiap anak memiliki kebutuhan dan kondisi tubuh yang berbeda. Orang tua perlu sabar, teliti, dan penuh kasih sayang dalam menghadapi tantangan kesehatan anak.
Intoleransi laktosa bukanlah hambatan besar jika ditangani dengan bijak. Justru melalui pengalaman ini, anak dan orang tua dapat belajar menghargai tubuh, menjaga pola makan, serta membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini.(*/janu)
