Friday, June 6, 2025
HomeSejarah & BudayaKenapa Disebut 'Klathak'? Menelusuri Akar Sejarah Sate Unik dari Bantul

Kenapa Disebut ‘Klathak’? Menelusuri Akar Sejarah Sate Unik dari Bantul

MEDIAAKU.COM – Dilansir dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sate klathak adalah kuliner khas Yogyakarta yang memiliki ciri khas penggunaan tusuk dari jeruji sepeda dan bumbu sederhana (garam).

Sate ini menjadi bagian dari warisan budaya kuliner Indonesia dan dipromosikan sebagai daya tarik wisata kuliner, terutama di daerah Jejeran, Bantul.

Nama “klathak” berasal dari suara letupan kecil saat daging dibakar di atas bara api.Penggunaan jeruji sepeda dikarenakan besi dapat membantu panas merata hingga ke dalam daging, sehingga membuat sate lebih cepat matang dan empuk tanpa gosong di luar.

Sate Klathak mulai dikenal sejak awal abad ke-20, ketika masyarakat Jejeran yang kebanyakan peternak kambing mulai menjual sate di pasar atau di pinggir jalan.

Pada masa itu, alat masak yang praktis dan ekonomis sangat dibutuhkan karena jeruji besi sepeda mudah ditemukan dan tahan panas, bahan itu dijadikan tusuk sate.

Awalnya sate ini hanya dibumbui garam dan sedikit ketumbar, karena bumbu rempah lain tergolong mahal dan langka pada masa kolonial, namun justru dari kesederhanaan inilah cita rasa khas Sate Klathak lahir dan bertahan hingga kini.

Kini, Sate Klathak telah menjadi ikon kuliner Yogyakarta. Kehadirannya di setiap sudut kota bukan hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga memperkenalkan sejarah perjuangan dan kecerdikan  rakyat kecil yang mampu menciptakan warisan kuliner yang melegenda. (*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular