MEDIAAKU.COM – Legenda tentang gumiho (siluman rubah ekor sembilan) dari Korea merupakan salah satu kisah mitologi yang kaya dengan simbolisme dan makna mendalam.
Kata “gumiho” berasal dari bahasa Korea: gu berarti sembilan dan miho berarti rubah. Dalam tradisi rakyat Korea, makhluk ini dipercaya sebagai rubah yang telah hidup lama dan melalui proses menjadi sosok yang sangat kuat atau bahkan berubah wujud menjadi manusia.
Dalam buku “Lures and Horrors of Alterity: Adapting Korean Tales of Fox Spirits oleh Sung-ae Lee (2011)” berpendapat bahwa gumiho merepresentasikan dualitas sifat penggoda dan menakutkan, yaitu makhluk yang dapat menginspirasi keinginan tetapi juga membawa bahaya dan ketakutan.
Dalam versi tradisionalnya, gumiho digambarkan sebagai seekor rubah yang hidup selama ribuan tahun hingga mencapai tahap di mana ia memperoleh sembilan ekor, sebuah simbol kesempurnaan atau kekuatan magis.
Kemampuan rubah ini kemudian berkembang menjadi bisa berubah wujud menjadi manusia paling sering sebagai wanita yang sangat cantik dengan tujuan memikat manusia dan kadang kala memangsa manusia untuk memperoleh energi, hati ataupun jiwa mereka.
Lebih jauh, gumiho dalam banyak cerita dianggap sebagai simbol peringatan keindahan yang menipu, kecantikan yang bisa menyembunyikan bahaya, dan keinginan untuk menjadi manusia penuh yang kadang menuntut jalan gelap.
Legenda gumiho mengandung beberapa pesan yang layak direnungkan.
Pertama, jangan mudah tertipu oleh penampilan luar. Gumiho sering tampil sangat menawan namun menyimpan niat berbahaya maka dalam kehidupan kita diingatkan untuk tidak menilai seseorang hanya dari rupa, karena di baliknya bisa ada motif tersembunyi.
Kedua, keinginan besar tidak selalu membenarkan jalan yang salah. Dalam cerita, gumiho yang ingin menjadi manusia sering menjalani pantangan atau mengambil korban manusia untuk mencapai tujuannya,ini mengingatkan bahwa cita-cita tinggi harus ditempuh dengan cara yang benar, bukan merugikan orang lain.
Ketiga, mitos ini juga mengajak kita untuk memahami keseimbangan antara manusia dengan alam, antara diri manusia dan makhluk lain, serta pentingnya kesadaran diri. Gumiho bukan sekadar monster, tapi juga simbol kerinduan untuk menjadi manusia, atau untuk diterima.
Dengan memahami sejarah dan makna dari mitos gumiho, kita tidak hanya sekadar tahu tentang makhluk mistis, tapi juga bisa menarik pelajaran bahwa kecantikan tidak boleh dipakai untuk sarana menindas serta keinginan untuk maju harus dilakukan dengan empati dan kejujuran.(*/janu)

