MEDIAAKU.COM – Mappalette bola adalah salah satu tradisi budaya masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan yang kaya akan nilai-nilai sosial dan spiritual.
Istilah mappalette bola berasal dari kata “palette” yang berarti pindah, dan “bola” yang berarti rumah. Secara harfiah, mappalette bola berarti memindahkan rumah dari satu tempat ke tempat lain.
Uniknya, pemindahan ini dilakukan tanpa membongkar rumah, melainkan dengan mengangkat dan mengusungnya bersama-sama oleh warga secara gotong royong.Tradisi ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan simbol kuat solidaritas, kebersamaan, dan semangat gotong royong masyarakat Bugis.
Biasanya, rumah yang dipindahkan adalah rumah panggung dari kayu, yang dirancang memang bisa dibongkar pasang atau dipindahkan. Proses pemindahan melibatkan puluhan bahkan ratusan orang, diiringi dengan doa dan ritual adat sebagai bentuk permohonan keselamatan.
Menurut Andi Zainal Abidin Farid dalam bukunya Sosiologi Bugis (1983), tradisi mappalette bola mencerminkan sistem nilai masyarakat Bugis yang menjunjung tinggi rasa persaudaraan (sipakatau), saling tolong-menolong (sipakainge’), dan tanggung jawab bersama. Semua ini menjadi bagian dari sistem adat yang membentuk identitas kolektif masyarakat Bugis.
Tradisi ini masih bertahan hingga kini, meski mulai jarang dilakukan karena perkembangan zaman dan perubahan struktur bangunan. Namun, mappalette bola tetap menjadi simbol kebudayaan yang membanggakan, terutama karena makna filosofis di baliknya.
Di era modern yang semakin individualistis, mappalette bola mengingatkan kita bahwa keberhasilan dan kebaikan bisa dicapai jika ada kerja sama dan rasa peduli terhadap sesama.(*/janu)
