MEDIAAKU.COM – Sebanyak 135 Kardinal yang memiliki hak pilih secara resmi memulai proses pemungutan suara dalam Konklaf, untuk menentukan pemimpin baru Gereja Katolik sedunia. Proses ini dilakukan setelah wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) lalu.
Paus yang terpilih nantinya akan melanjutkan posisi Tahta Suci yang pertama kali dijabat oleh Santo Petrus, salah satu dari dua belas rasul Yesus Kristus.
Melansir dari CNBC, Kamis (8/5/2025) Konklaf berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, Roma. Sebagai bagian dari pembukaannya, Misa Kudus dilangsungkan pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, sebagai permohonan agar proses pemilihan ini dipenuhi oleh tuntunan Roh Kudus.
Sebelum Konklaf benar-benar dimulai, pemimpin upacara dari para Kardinal akan menyerukan kata “Extra omnes!” yang berarti “semua keluar!” tanda bahwa hanya para Kardinal elektor yang boleh tetap berada di dalam. Setelah pintu kapel ditutup, para Kardinal tidak akan memiliki kontak dengan dunia luar sampai pemilihan selesai.
Seluruh umat Katolik di penjuru dunia kini menanti isyarat penting berupa asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Bila asap yang tampak berwarna putih, itu menjadi pertanda bahwa seorang Paus baru telah terpilih.
Mengutip Catholic News Agency, pemilihan Paus Fransiskus sebelumnya berlangsung selama dua hari dengan lima kali pemungutan suara. Proses serupa untuk Paus Benediktus XVI memerlukan empat kali voting dalam dua hari, sementara pemilihan Paus Yohanes Paulus II berlangsung lebih lama, yaitu delapan kali dalam tiga hari.
Sebelum pemungutan suara dimulai, Kardinal Pietro Parolin membacakan ketentuan Konklaf dan kemudian mengucapkan sumpah untuk melaksanakan proses ini tanpa pengaruh eksternal, sepenuhnya berserah pada kehendak Tuhan, dan menjaga kerahasiaan secara mutlak. (*/stephany)