MEDIAAKU.COM – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan bahwa kondisi sistem keuangan Indonesia pada triwulan III tahun 2025 berada dalam situasi yang stabil dan tetap mendukung laju pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2025.
Melansir dari laman Kemenkeu, Rabu (5/11/2025) KSSK, yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sepakat untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi antarlembaga guna memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Selain itu, KSSK juga menegaskan pentingnya langkah antisipatif terhadap risiko global melalui kebijakan yang adaptif dan efektif.
“Stabilitas sistem keuangan tetap terkendali dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun berbagai risiko global masih membayangi,” ujar Menkeu.
Menkeu menjelaskan bahwa ekonomi dunia masih menghadapi sejumlah tekanan, terutama akibat kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang menimbulkan ketidakpastian di pasar global.
Aktivitas ekonomi AS yang melambat juga berdampak pada pasar tenaga kerja, sehingga mendorong The Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Oktober 2025 ke kisaran 3,75–4 persen.
Sementara itu, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India juga belum menunjukkan pemulihan signifikan. Faktor penyebabnya antara lain masih lemahnya konsumsi masyarakat meskipun berbagai stimulus telah diberikan oleh pemerintah di negara-negara tersebut.
Meski demikian, Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat adanya perbaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 dari 3 persen menjadi 3,2 persen.
Peningkatan ini didorong oleh kondisi keuangan global yang mulai longgar, penurunan inflasi, serta kesepakatan dagang antara AS dan beberapa mitra utamanya.
“Angka ini memang sedikit lebih rendah dibandingkan 2024 yang mencapai 3,3 persen, namun menunjukkan adanya arah pemulihan,” jelas Menkeu.
Di tengah gejolak global, ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan. Pada triwulan III tahun 2025, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap kuat berkat dukungan kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang terkoordinasi dengan baik.
Pemerintah memperkuat belanja APBN dengan mempercepat pelaksanaan program strategis, memberikan stimulus fiskal, serta menyediakan insentif bagi sektor-sektor prioritas untuk menjaga momentum pertumbuhan.
“Sinergi kebijakan yang solid antara sektor fiskal, moneter, dan keuangan membuat kami optimistis bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5,5 persen year-on-year pada kuartal IV 2025. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diperkirakan mencapai 5,2 persen,” tutur Purbaya.
Dengan langkah-langkah terukur dan kolaborasi lintas lembaga, KSSK berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan nasional agar tetap tangguh menghadapi dinamika ekonomi global, sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.(*/Stephany)

