Foto: Cak
MEDIAAKU.COM – Pemerintah Kabupaten Jembrana telah aktif mengambil langkah-langkah untuk menangani permasalahan sampah di TPA Peh, Kaliakah. Salah satunya adalah dengan menggandeng pihak ketiga untuk membawa peralatan pengolahan sampah yang canggih.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menegaskan bahwa dalam waktu dekat, akan ada kerjasama antara TPA Peh dengan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah. Bahkan, sudah ada MoU yang ditandatangani, dan diharapkan program ini dapat berjalan pada bulan Mei 2024.
Tetapi, Tamba mengakui bahwa TPA Peh masih memiliki kekurangan, terutama dalam anggaran pengelolaan. Meskipun begitu, dia yakin bahwa dengan kerjasama dan pengelolaan yang tepat, masalah sampah di Jembrana dapat diatasi.
Dia menjelaskan bahwa masalah sampah yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh alat yang tidak berfungsi dengan baik. Namun, setelah perbaikan dilakukan, dia yakin masalah tersebut dapat terselesaikan. Dia berharap TPA Peh dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah di masa depan.
Di sisi lain, musim mudik Lebaran 2024 di Gilimanuk meninggalkan tumpukan sampah yang besar di TPA Peh. Petugas kebersihan kewalahan menangani lonjakan sampah yang mencapai 53 ton, dua kali lipat dari hari biasa.
Dewa Ary Candra, Kepala Dinas LHK Jembrana, menjelaskan bahwa lonjakan sampah terjadi sejak awal mudik hingga setelah Lebaran. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan TPA Peh yang sudah tua dan memiliki zona aktif terbatas. “Peningkatan sampah terlihat sejak awal mudik tanggal 5 sampai 9 Mei, mencapai 29 ton lebih. Kemudian setelah Lebaran, dari tanggal 10 sampai 15 April, ada 24 ton sampah lagi,” jelas Dewa Ary Candra (18/4)
Meskipun begitu, pihaknya optimis bahwa dengan penggunaan alat pengolahan sampah canggih dari pihak ketiga, pengelolaan sampah di TPA Peh akan lebih efektif. RDF, sebagai bahan bakar alternatif dari sampah, diharapkan dapat membantu mengurangi tumpukan sampah di TPA Peh.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah dengan memilah, membuang pada tempatnya, dan menggunakan klasifikasi sampah yang tepat. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan masalah sampah di Jembrana dapat segera teratasi. (Dea)


