Liputan Jur.alis mediaaku.com, Putu Dea Agestya Putri
Denpasar – mediaaku.com – Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan kembali menggelar Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja di Tahun 2023 ini.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada 21 dan 22 September 2023 di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar sebagai upaya menjaring bibit-bibit seniman Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja di Kota Denpasar.
Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di era sekarang ini sangat digandrungi oleh generasi muda di seluruh Bali. Karenanya, Pemerintah Kota Denpasar akan menyelenggarakan Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda untuk menunjukkan teknik mereka serta memanfaatkan kreativitas dalam permainan kendang.
Lebih lanjut, Raka Purwantara mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini akan menghasilkan bibit-bibit Penari Barong Ket dan Pemain Kendang yang handal, yang akan berkontribusi pada kelangsungan kesenian sakral di Kota Denpasar, baik dalam konteks ngayah, kompetisi, maupun lomba-lomba.
Dari segi teknis, I Wayan Narta menambahkan, Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal merupakan bentuk pementasan yang berpasangan dan saling terkait. Lomba ini terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar dengan maksimal 24 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket.
Selanjutnya, pelaksanaan lomba akan menggunakan format berpasangan dengan mekanisme tarung bebas atau diundi. Namun, pemilihan juara akan dipisahkan antara Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal. Lomba ini ditujukan bagi generasi muda Kota Denpasar yang berusia 15 – 28 tahun saat lomba dilaksanakan pada November mendatang.
Narta menekankan bahwa peserta yang sebelumnya mewakili Kota Denpasar dalam Pesta Kesenian Bali tidak diperkenankan mengikuti lomba. Adapun materi Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan meliputi Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok dengan Pengadeng atau pelayon yang menggunakan properti Tedung atau Pajeng, Ngintip Jangkrik, dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit.
“Administrasi dan kelengkapan identitas diri peserta wajib dikumpulkan, karena terdapat sanksi bagi pelanggar administrasi dan identitas. Teknik, kreativitas, dan penampilan akan menjadi fokus penilaian. Pemenang lomba, terdiri atas Juara I, II, III, dan Harapan I untuk masing-masing kategori, yakni Barong Ket dan Kendang Tunggal, akan mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah sejumlah uang,” tambahnya.