
Aksi Demo Mahasiswa Fisip UIN Jakarta, Rabu (10/7/2024) (Foto: Mediaaku.com)MEDIAAKU.COM – Ratusan mahasiswa Fisip Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, meminta agar Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi diberhentikan dari jabatannya. Alasan permintaan para mahasiswa ini sehubungan adanya kasus kebocoran data negara di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang terjadi belakangan ini.
Permintaan ratusan mahasiswa Fisip UIN Jakarta tersebut dilakukan dalam bentuk aksi unjuk rasa di depan kantor kementerian komunikasi dan informatika (menkominfo), di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Hasil pantauan mediaaku.com, para peserta unjuk rasa ini tidak bisa memasuki kedalam kantor kementerian komunikasi dan informatika karena dijaga ketat aparat keamanan. Mereka satu per satu hanya membentang poster dari isi tuntutan, dan secara bergantian melakukan orasi di depan kantor menkominfo.
Sementara pihak kementerian komunikasi dan Informatika, menyatakan masih terus melakukan penelusuran atas adanya dugaan kebocoran data pribadi sebanyak 34.900.867 penduduk Indonesia yang dikaitkan dengan data paspor.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan menyatakan timnya masih bekerja dan sejauh ini belum dapat menyimpulkan telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga. Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar.
Menurutnya, penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian. Kementerian Kominfo juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku yaitu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM.
“Kementerian Kominfo akan terus melanjutkan penelusuran dan akan merilis hasil temuan setelah mendapatkan informasi yang lebih detail,” ujar Pangerapan.
Selain itu, ia menjelaskan, kementerian kominfo meminta agar seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi, agar makin meningkatkan keamanan data pribadi pengguna sesuai ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku serta memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, menyampaikan tidak adanya indikasi bukti kebocoran data akibat serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara.
Budi Arie mengatakan itu seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI bersama Kemkominfo dan BSSN di gedung Nusantara DPR Jakarta, Kamis 27 Juni 2024 lalu. Budi memastikan pihaknya akan terus mengusut pelakunya. (hvs)