Thursday, April 24, 2025
HomeIbu dan AnakMama... Aku di Bully!!

Mama… Aku di Bully!!

MEDIAAKU.COM – “Mama aku di bully teman-teman” ketika pernyataan itu keluar dari mulut buah hati kita, apa yang Bunda rasakan? Pastimya sedih dan marah pada si pembully… Lalu apa yang Bunda akan lakukan?

Pada artikel ini mari kita sama sama membahas apa itu bullying atau perundungan, kata Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “Bull” yang berarti banteng dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “Penggertak”.

Menurut Barbara Coloroso, Bullying berarti tindakan yang di lakukan dengan sengaja untuk menyakiti atau menakuti korban.

Lalu apa saja dampak yang di derita korban perundungan, ayo Bun…. kita bahas satu persatu:

  • Dampak fisik.  Contohnya luka fisik akibat pukulan.
  • Dampak Psikologis. Contohnya kecemasan, depresi, hilangnya kepercayaan diri dll.

Lalu gimana sih cara mengatasi nya:

Dilansir dari Tempo.Co ada 5 cara mengobati mental anak korban perundungan antara lain:

  1. Membangun kepercayaan diri anak.

Peran orang tua sangatlah penting untuk mendorong anak bergaul dengan teman teman yang memiliki pengaruh positif.

  • Menjadi pendengar yang baik.

Berikan kesempatan pada anak untuk menceritakan masalahnya dan memastikan bahwa kita percaya dan akan mengatasi perundungan yang memimpa anak kita.

  • Prioritaskan kesehatan dan pemulihan

Salah satu dampak yang di derita korban perundungan adalah masalah kesehatan seperti: gangguan makan, kecemasan, insomnia dll, ajaklah anak kita untuk berkonsultasi dengan ahli nya.

  • Buat mereka mengenali dirinya sendiri.

Dampak lain dari perundungan adalah hilangnya kepercayaan diri karena merasa direndahkan martabatnya.

Kembalikan kepercayaan buah hati kita dengan pendampingan orang tua dan komunitas baru yang dapat menerima eksistensinya.

  • Memperkuat kelompok

Dimulai dari keluarga inti lalu teman teman untuk merubah pola pikir anak sehingga trauma masa lalu akan hilang dengan hal hal yang baru

Semoga artikel ini dapat berguna ya Bunda dan kita berharap tidak ada lagi perundungan perundungan yang terjadi di masa depan.  Sampai jumpa lagi di artikel kami selanjutnya. (*/Janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular