Manado – mediaaku.com – Pakar Kelautan dan Perikanan Universitas Sam Ratulangi, Profesor Alex Masengi, siap memberi sumbangsih bagi daerah dalam memaksimalkan produksi ikan bagi nelayan dengan memanfaatkan teknologi DNA lingkungan yang bisa mendeteksi keberadaan ikan yang akan ditangkap di perairan laut Sulawesi Utara.
“Teknologi DNA lingkungan (edna) ini sudah digunakan dibeberapa perairan Sulut, dan tim kami juga sedang meneliti dibeberapa perairan Sulut lainnya,” jelas Masengi kepada mediaaku.com.
“Teknologi yang dipakai cukup mengambil sampel air didalam laut kemudian diteliti keberadaan DNA nya, apakah DNA nya ikan cakalang atau ikan tuna, atau merlin,” kata Masengi lulusan program Master Jepang ini.
Pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah atau bilamana tenaganya dan programnya dibutuhkan daerah, dirinya siap mengabdikan diri. “Saya tak mau jadi anggota DPR di Senayan, karena akan merantau jauh, saya sudah mencintai dan siap membangun Sulut tercinta, untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya tersenyum.
Menurut Masengi, potensi perikanan Sulut bila dikembangkan dan diseriusi, merupakan kekayaan yang luar biasa bagi Sulawesi Utara.
Sebagai contoh, selain potensi ikan laut, budidaya ikan sidat (sogili) punya potensi nilai ekspor tinggi ke Jepang dan ke beberapa negara. “Saat ini program budidaya sedang dikembangkan di Bolmong,” lanjutnya.
Demikian juga potensi Kepiting Bakau dan Kepiting Kenari di Talaud yang dimiliki Sulawesi Utara adalah Kepiting dengan kualitas nomor satu di Indonesia.