Friday, June 27, 2025
HomeIbu dan AnakMencintai Diri atau Terlalu Mencintai Diri?, Mengapa Remaja Bisa Narsistik?

Mencintai Diri atau Terlalu Mencintai Diri?, Mengapa Remaja Bisa Narsistik?

Mencintai Diri atau Terlalu Mencintai Diri?, Mengapa Remaja Bisa Narsistik?

MEDIAAKU.COM – Remaja adalah masa pencarian jati diri yang sering disertai perubahan emosi, sosial, dan perilaku.Salah satu tantangan yang muncul adalah kecenderungan narsistik atau sikap berlebihan dalam mencintai diri sendiri, haus akan pujian, dan kurang peka terhadap perasaan orang lain.

Menurut buku The Narcissism Epidemic karya Jean M. Twenge dan W. Keith Campbell, narsisme remaja kerap dipicu oleh budaya yang cenderung mempromosikan individualisme, kesuksesan, dan kesenangan pribadi melalui media sosial dapat memicu rasa ingin selalu terlihat sempurna dan mendapatkan perhatian.

Untuk mengatasi remaja yang menunjukkan sikap narsistik, langkah pertama adalah memahami bahwa perilaku ini bukan semata-mata kesalahan pribadi, melainkan bagian dari proses tumbuh kembang yang bisa diarahkan, selanjutnya, penting untuk membantu remaja mengembangkan empati.

Hal Ini bisa dimulai dengan mengajak mereka terlibat dalam kegiatan sosial, berdiskusi tentang perasaan orang lain, atau mendorong refleksi diri setelah berinteraksi dengan teman.

Sikap narsistik dapat melemah jika remaja mulai memahami bahwa setiap orang punya cerita dan perjuangan masing-masing. Empati menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial yang akan memperkaya cara mereka memandang dunia.

Mencintai diri sendiri itu penting, tetapi mencintai orang lain dan peduli pada sesama membuat hidup lebih bermakna. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh pencitraan, menjadi pribadi yang rendah hati dan penuh empati adalah bentuk kekuatan sejati.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular