MEDIAAKU.COM – Hallo Bunda, kali ini kita akan bahas mengapa ada pertengkaran antara kakak dan adik yang di picu oleh persoalan sederhana saja, misalnya berebut mainan atau salah satu merasa barangnya kalah bagus atau kalah mahal di banding yang lainnya.
Pertengkaran semacam ini sering terjadi dan kadang membuat Bunda stress dan juga marah-marah. Ayo Bunda kita sama sama coba membahas masalah ini lebih dalam.
Berdasarkan Teori “Social Comparison” (Festinger), dimana anak suka membandingkan diri dengan saudaranya untuk mengukur kemampuan. Ada 2 jenis bentuk persaingan yaitu:
- Upward Comparison
Membandingkan diri dengan orang yang dianggap lebih diatas dari diri nya.
Misal: Kakak memiliki mainan yang lebih bagus dan mahal karena usia nya lebih tua. Contoh: Kakak diberi Console game sedangkan adiknya hanya diberi boneka. “Saya mau mainan seperti kakak, mengapa saya hanya diberi boneka!”.
- Downward Comparison
Kakak dianggap kurang dalam bidang akademis sedangkan adik merasa prestasi akademisnya jauh lebih baik.
Setiap persaingan terkadang berdampak negatif jika berlanjut dan tidak diselesaikan akan menjadi pertengkaran yang panjang, jangan sampai hal ini terjadi ya Bunda.
Namun di sisi lain persaingan pun memiliki sisi positifnya, tergantung cara anak menyikapinya, antara lain:
- Munculnya motivasi misalnya: Kakak selalu menjadi juara kelas, adik termotivasi untuk menjadi sama dengan kakaknya.
- Kakak menjadi sumber dukungan bagi adiknya. Contoh:Kakak membantu adik dalam belajar,
lalu apa yang dapat orang tua lakukan untuk menghilangkan persaingan antara anak-anak:
- Hindari membandingkan kemampuan masing masing anak, fokus pada keunikan karakter keduanya.
- Memilih jenis permainan yang dapat dilakukan bersama contoh: Bermain Puzzle atau lego.
- Adakan lebih sering acara kebersamaan bersama keluarga.
Nah itu sedikit gambaran dan tips untuk menambah wawasan Bunda dalam hal menanggapi persoalan anak dalam persaingan, Harus di ingat bahwa setiap anak adalah istimewa dengan keunikan, potensi dan jalan hidupnya, tugas orang tua adalah membuka jalan bagi mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri di masa depan. (*/Janu)
