Sunday, October 5, 2025
HomeSejarah & BudayaMengapa Disebut Cap Go Meh? Menelusuri Sejarah Nama dan Maknanya

Mengapa Disebut Cap Go Meh? Menelusuri Sejarah Nama dan Maknanya

MEDIAAKU.COM – Salah satu tradisi penting masyarakat Tionghoa adalah Cap Go Meh.Nama “Cap Go Meh” sendiri berasal daridalam bahasa Hokkian, “Cap” berarti sepuluh, “Go” berarti lima, dan “Meh” berarti malam.

Dikutip dari Wikipedia,Cap Go Meh, juga disebut sebagai Festival Lampion adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa saat bulan purnama.

Di Tiongkok kuno, masyarakat berkumpul, menyalakan lampion, serta mengadakan doa syukur untuk keberuntungan dan kesejahteraan.Menurut Leo Suryadinata dalam buku “Etnis Tionghoa dan Nasionalisme Indonesia”,  Cap Go Meh di Indonesia tidak hanya menjadi pesta keluarga, melainkan juga ruang akulturasi.

Perayaan ini berkembang menjadi festival besar yang menarik wisatawan dari berbagai penjuru, memperlihatkan harmoni antarbudaya di tanah air.Selain aspek budaya  juga memiliki dimensi sosial. Pada masa lalu, perayaan ini sering disebut sebagai “Hari Valentine versi Tionghoa” karena menjadi kesempatan muda-mudi bertemu di keramaian, terutama saat festival lampion.

Dalam perkembangan di Indonesia,perayaan ini juga diwarnai dengan kuliner khas seperti lontong Cap Go Meh, yang sebenarnya merupakan hasil adaptasi kuliner Tionghoa dengan rempah-rempah Nusantara. Kehadiran hidangan ini melambangkan keberagaman rasa yang menyatu, sama seperti masyarakat yang hidup berdampingan dalam perbedaan.

Sejarah Cap Go Meh menunjukkan bahwa sebuah tradisi bisa bertahan karena mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tanpa kehilangan makna dasarnya.Dengan memahami sejarahnya, kita belajar bahwa tradisi bukan sekadar warisan, melainkan jembatan untuk merawat persaudaraan dan memperkuat rasa kebersamaan.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular