MEDIAAKU.COM – Pada zaman prasejarah, banyak binatang tumbuh sangat besar seperti dinosaurus sauropoda, mamut, atau reptil raksasa laut dan ilmuwan sampai sekarang masih mendiskusikan mengapa hal itu bisa terjadi.
Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah perbedaan kondisi lingkungan dahulu dibanding sekarang. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar oksigen di atmosfer pada masa tertentu di masa lalu lebih tinggi dibanding saat ini, sehingga sistem pernapasan makhluk hidup bisa bekerja lebih efisien dan mendukung pertumbuhan tubuh besar.
Selain itu, para dinosaurus memiliki adaptasi anatomi yang unik. Pada sauropoda misalnya, tulang-tulang mereka tidak sepenuhnya padat, melainkan memiliki rongga udara (pneumatik) seperti pada burung modern, sehingga tulangnya lebih ringan tapi tetap kuat.
Kepala mereka relatif kecil dibandingkan ukuran tubuh, dan leher mereka panjang, agar bisa menjangkau tanaman tinggi tanpa harus banyak bergerak, sehingga mereka menghemat energi.
Dalam aspek evolusi, ada ide yang disebut Cope’s Rule, yaitu kecenderungan dalam garis keturunan beberapa kelompok hewan untuk berubah menjadi lebih besar dari waktu ke waktu jika kondisi mendukung.
Ukuran besar juga memberi keuntungan bertahan hidup: hewan raksasa lebih sulit diburu musuh, lebih tahan terhadap perubahan suhu internal (regulasi termal), serta bisa mencapai sumber makanan yang tidak dapat dijangkau oleh hewan kecil.
Namun, ukuran besar juga membawa kelemahan: butuh banyak makanan, lebih lambat bergerak, dan jika lingkungan berubah drastis (iklim, suplai makanan), hewan besar lebih rentan kepunahan.
Dalam artikel “Gigantism and Its Implications for the History of Life”, disebutkan bahwa peran iklim dalam mendukung ukuran ekstrem bisa tidak pasti, tergantung adaptasi spesifik tiap spesies.
Seorang penulis populer, Steve Brusatte, dalam bukunya”The Rise and Fall of the Dinosaurs” menjelaskan bagaimana dinosaurus muncul, berkembang besar, lalu punah ketika kondisi di muka bumi berubah secara ekstrem.
Pertumbuhan yang besar dan kemegahan tidak selalu menjamin kelangsungan hidup. Ketika keadaan berubah dan lingkungan tak lagi mendukung, mereka yang terlalu bergantung pada kelebihan masa lalu bisa kehilangan tempatnya.
Demikian juga dalam hidup manusia: kita mungkin punya keunggulan tertentu (kekuatan, kekayaan, posisi) tetapi jika kita tidak siap beradaptasi dengan perubahan zaman, keunggulan itu bisa lenyap.
Maka penting bagi kita untuk tetap rendah hati, luwes menghadapi perubahan, dan selalu menjaga keseimbangan antara ambisi dan kewaspadaan.(*/janu)
