Saturday, November 15, 2025
HomeSejarah & BudayaMengapa Orang Berburu Cacing Laut? Mengulik Misteri di Balik Tradisi Timba Laor

Mengapa Orang Berburu Cacing Laut? Mengulik Misteri di Balik Tradisi Timba Laor

MEDIAAKU.COM – Di pesisir Ambon, ada tradisi kuno yang unik yaitu Timba Laor. Dikutip dari wikipedia,Laor adalah jenis cacing laut kecil (Annelida), dengan nama ilmiah Eunice viridis, yang ukurannya berkisar antara 2-30 sentimeter.

Laor naik ke permukaan air saat musim tertentu untuk berkembang biak, khususnya saat bulan purnama.Kala itulah para penduduk pesisir membawa lampu atau obor, peralatan sederhana seperti saringan kayu (seru atau nyiru), ember, dan loyang untuk “menimba” laor yaitu cacing laut yang muncul ke permukaan air.

Laor yang muncul di malam hari tampak mengikuti cahaya lampu atau obor. Warga kemudian menyaring laor tersebut dengan seru, lalu dikumpulkan dalam ember atau loyang. Beberapa cacing bisa panjangnya beberapa sentimeter.

Tradisi ini tak sekadar soal mencari makanan. Di masyarakat Waelua, misalnya, kemunculan laor dianggap sebagai pertanda bahwa musim timur (musim hujan dan angin badai) akan datang. Maka, tradisi ini memiliki fungsi ketahanan sosial: masyarakat dapat menyimpan laor sebagai sumber protein ketika keadaan alam menjadi sulit.

Sebelum tradisi dimulai, orang tua dan generasi muda bekerja sama mempersiapkan garam sebagai pengawet laor serta menyusun peralatan. Persiapan ini menunjukkan kerja sama dan pengorganisasian komunitas.

Saat tiba malam timba laor, semua kalangan  tua, muda, laki-laki dan perempuan  bergerak bersama menuju pantai. Masyarakat saling membantu dalam proses penangkapan laor.

Selain sebagai tradisi pangan, Timba Laor kini juga menjadi daya tarik wisata dan identitas budaya Ambon. Pemerintah kota berencana menjadikan pesta timba ini sebagai ikon wisata agar lebih dikenal di Indonesia maupun luar negeri.

Timba Laor mengajarkan kita bahwa alam bukan musuh, tapi mitra. Jika kita menghormati siklus alam dan menjaga keseimbangan, alam akan memberi berkah pada waktunya.

Kebersamaan dalam tradisi ini juga mengingatkan bahwa kerja sama dan gotong royong membuat beban lebih ringan dan hasil lebih berkelanjutan.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular