MEDIAAKU.COM – Panada adalah salah satu makanan khas dari Manado, Sulawesi Utara, yang bentuknya mirip pastel goreng, namun terbuat dari adonan roti dengan isian ikan cakalang suwir berbumbu rica. Kudapan ini bukan hanya sekadar makanan ringan, tetapi juga menyimpan jejak sejarah panjang yang terkait dengan pertemuan budaya lokal dan pengaruh asing.
Menurut catatan dalam buku” Kuliner Nusantara” karya Fadly Rahman (2016), panada berasal dari pengaruh kuliner Portugis dan Spanyol yang pernah datang ke wilayah timur Indonesia pada abad ke-16.
Mereka memperkenalkan berbagai jenis roti goreng dan panggang, salah satunya “empanada” yang populer di Eropa dan Amerika Latin. Masyarakat Minahasa kemudian mengadaptasi makanan tersebut sesuai selera lokal, mengganti isian daging dengan ikan cakalang, yang mudah didapat di laut Sulawesi. Dari situlah lahir panada, roti isi ikan dengan cita rasa pedas gurih khas Manado.
Dalam perkembangannya, panada tidak hanya menjadi hidangan keluarga, tetapi juga kerap hadir dalam acara adat,hingga perayaan hari besar.Kehadirannya mencerminkan bagaimana masyarakat Minahasa mampu mengolah pengaruh luar menjadi sesuatu yang unik dan berciri khas lokal.
Lebih dari sekadar makanan, panada menyimpan pesan moral tentang kearifan dalam menerima perubahan. Masyarakat Manado tidak menolak budaya baru yang datang, melainkan mengolahnya menjadi bagian dari kehidupan mereka dengan sentuhan lokal.
Panada tidak hanya dikenal di Sulawesi Utara, tetapi juga bisa ditemukan di berbagai daerah Indonesia bahkan di luar negeri. Keberadaannya menjadi bukti bahwa kuliner adalah jembatan budaya yang mampu menyatukan orang dari latar belakang berbeda.
Setiap gigitan panada bukan hanya menyajikan rasa gurih dan pedas, tetapi juga menghadirkan cerita sejarah tentang perjumpaan, adaptasi, dan kebersamaan.(*/janu)