MEDIAAKU.COM – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada masa kehamilan. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena dapat memengaruhi kesehatan ibu maupun janin.
Menurut Prawirohardjo (2016) dalam” Ilmu Kebidanan”, hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu serta bayi di Indonesia maupun dunia.Ibu hamil dengan hipertensi berisiko mengalami gangguan serius seperti preeklamsia, eklampsia, hingga solusio plasenta, yaitu lepasnya plasenta sebelum waktunya.
Akibatnya, pasokan oksigen dan nutrisi pada janin bisa terganggu sehingga janin berisiko tumbuh terhambat atau bahkan meninggal dalam kandungan. Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan persalinan prematur yang berdampak pada kesehatan bayi setelah lahir.
Bagi ibu sendiri, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kerusakan organ vital seperti ginjal, hati, dan otak. Risiko perdarahan otak hingga kejang kehamilan menjadi ancaman nyata. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat penting dilakukan sejak awal kehamilan.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat, pentingnya nutrisi seimbang, mengurangi konsumsi garam berlebih, cukup istirahat, serta mengelola stres.
Selain itu, ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur agar setiap perubahan kesehatan bisa segera terdeteksi. Pengawasan tenaga kesehatan memungkinkan pengobatan atau tindakan medis dilakukan lebih cepat bila ditemukan tanda hipertensi.
Dari uraian ini jelas bahwa hipertensi pada kehamilan bukan sekadar angka di alat tensi, tetapi sebuah kondisi serius yang membutuhkan kewaspadaan. Dengan deteksi dini, pengawasan medis, serta gaya hidup sehat, risiko dapat ditekan dan kehamilan bisa berjalan lebih aman.(*/janu)