MEDIAAKU. COM – Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang sangat dikenal di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Permainan ini dimainkan dengan papan berlubang dan biji-bijian kecil yang biasanya berupa kerang atau biji sawo. Meski terlihat sederhana, congklak merupakan permainan yang sarat nilai edukatif dan budaya.
Papan congklak biasanya terbuat dari kayu dan memiliki dua baris lubang kecil yang berjejer, masing-masing milik dua pemain, serta dua lubang besar di ujung sebagai tempat “rumah” penyimpanan biji dan cara bermainnya pun unik dan menuntut ketelitian.
Pemain mengambil biji dari salah satu lubang dan mendistribusikannya satu per satu ke setiap lubang berikutnya. Tujuan akhirnya adalah mengumpulkan biji sebanyak mungkin di rumah sendiri.
Permainan congklak sudah dikenal sejak zaman kerajaan dan diperkirakan berasal dari kawasan Timur Tengah atau Afrika. Permainan ini kemudian menyebar ke Asia melalui jalur perdagangan, termasuk ke wilayah Nusantara. Di Indonesia, congklak mengalami penyesuaian budaya dan dikenal dengan berbagai nama, seperti dakon di Jawa, mancala di luar negeri, dan congkak di Malaysia.
Menurut Heryanti, berdasarkan kutipan dalam artikel ilmiah dan jurnal, berpendapat bahwa permainan congklak memiliki nilai positif dan dapat dijadikan media belajar. Congklak, sebagai permainan tradisional, dapat melatih motorik halus, kesabaran, ketelitian, serta kemampuan berhitung dan strategis pada anak.
Selain nilai edukatif, congklak juga mengandung nilai sosial, permainan ini umumnya dimainkan secara berpasangan, sehingga mengajarkan anak-anak pentingnya interaksi, sportifitas, dan menerima kekalahan atau kemenangan dengan lapang dada, mengambil keputusan dengan bijak, menghargai proses, dan tetap bersabar dalam perjalanan. (*/janu)