Sunday, December 14, 2025
HomeKesehatanMengenal Eldest Daughter Syndrome: Karakter Anak Sulung Perempuan yang Sering Tak Disadari

Mengenal Eldest Daughter Syndrome: Karakter Anak Sulung Perempuan yang Sering Tak Disadari

MEDIAAKU.COM – Belakangan ini, istilah eldest daughter syndrome ramai diperbincangkan di media sosial. Fenomena ini membuat banyak orang mulai bercermin, apakah mereka mengalaminya sendiri, atau justru melihatnya pada sosok kakak perempuan di rumah.

‎Mengutip Charliehealth, eldest daughter syndrome merujuk pada kondisi psikologis yang kerap dialami anak perempuan tertua dalam keluarga. Mereka sering merasa memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan, pelindung, sekaligus penolong bagi adik-adiknya. Sejak kecil, peran tersebut secara tidak langsung ditanamkan, sehingga membentuk kepribadian yang kuat dan tangguh.

‎Namun, di balik kemandirian dan ketegaran itu, tekanan yang terus menumpuk dapat membuat anak sulung perempuan lebih rentan mengalami stres. Tanpa disadari, ada sejumlah karakter khas yang melekat pada diri mereka. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

‎1.Terbiasa Mandiri

‎Anak sulung perempuan umumnya tumbuh dengan sikap mandiri yang menonjol. Sejak usia dini, mereka sering didorong untuk bisa mengurus banyak hal sendiri. Nasihat seperti “harus jadi contoh yang baik” perlahan membentuk kebiasaan untuk tidak bergantung pada orang lain.

‎Akibatnya, mereka dikenal kuat dan mampu mengendalikan diri, terutama di hadapan adik-adiknya. Meski begitu, sikap ini juga membuat mereka jarang meminta bantuan, bahkan saat sebenarnya membutuhkan.

‎2.Memiliki Jiwa Kepemimpinan

‎Karena sering dipercaya mengemban tanggung jawab penting, mulai dari membantu pekerjaan rumah hingga menjaga adik, anak sulung perempuan biasanya memiliki kemampuan memimpin yang baik. Mereka terbiasa mengambil keputusan dan sigap membaca situasi.

‎Sayangnya, kebiasaan ini juga dapat membuat mereka sulit melepas kendali. Keinginan untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana terkadang membuat mereka lupa menikmati proses, yang pada akhirnya memicu kelelahan mental.

‎3.Protektif namun Penuh Kasih

Peran sebagai “penjaga adik” membuat anak sulung perempuan cenderung protektif. Bahkan, tak jarang mereka dianggap lebih tegas atau galak dibanding orang tua. Beberapa adik mungkin merasa lebih segan pada sang kakak.

‎Meski begitu, sikap tersebut sejatinya lahir dari rasa sayang yang besar. Ketegasan mereka adalah bentuk kepedulian, meskipun sering kali disampaikan dengan cara yang terlihat keras.

‎4.Cenderung Perfeksionis

‎Dorongan untuk selalu tampil baik dan bertanggung jawab membuat anak sulung perempuan sering menetapkan standar tinggi untuk dirinya sendiri. Mereka ingin hasil terbaik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun hubungan sosial.

‎Namun, sikap perfeksionis ini kerap menjadi bumerang. Ketika hasil tidak sesuai harapan, mereka mudah merasa kecewa dan menyalahkan diri sendiri, sehingga stres pun lebih mudah muncul.

‎5.Mendahulukan Kepentingan Orang Lain

‎Sejak kecil, anak sulung sering diajarkan untuk mengalah. Pola ini terbawa hingga dewasa, membuat mereka terbiasa menempatkan kebutuhan orang lain di atas kepentingan pribadi.

‎Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat menimbulkan rasa lelah secara emosional. Oleh karena itu, penting bagi anak sulung perempuan untuk menyadari bahwa kebahagiaan diri sendiri juga layak diperjuangkan.

‎Menjadi anak sulung perempuan memang bukan pilihan, tetapi hal tersebut juga tidak seharusnya dianggap sebagai beban. Mereka tetap manusia biasa yang berhak merasa lelah, rapuh, dan tidak sempurna. Mengakui hal itu justru menjadi langkah awal untuk hidup yang lebih seimbang dan penuh kesadaran.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular