MEDIAAKU.COM – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya membangun ekspektasi positif di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin menantang.
Melansir dari laman Kemenkeu, Rabu (29/10/2025) Pemerintah pun mengambil langkah strategis dengan menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun ke bank-bank milik negara (Himbara) sebagai upaya untuk menumbuhkan kepercayaan dan optimisme di kalangan pelaku usaha dan masyarakat.
“Ketika masyarakat dan dunia usaha percaya bahwa ekonomi akan membaik, aktivitas bisnis akan meningkat, dan konsumsi pun ikut terdorong. Penempatan dana Rp200 triliun ini bukan sekadar simbolis, tapi bagian dari strategi membangun optimisme tersebut,” ujar Menkeu.
Ia menekankan bahwa penyaluran dana itu harus dilakukan secara hati-hati dan tepat sasaran. Pemerintah memastikan mekanisme melalui sistem perbankan berjalan dengan prinsip kehati-hatian, agar tidak menimbulkan distorsi di pasar valuta asing ataupun terkonsentrasi pada kelompok usaha besar.
“Kami minta bank penerima dana tidak menyalurkannya ke konglomerat dan tidak digunakan untuk membeli dolar, karena langkah seperti itu justru akan melemahkan nilai rupiah,” tegasnya.
Meski memberikan arahan umum, Menkeu menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengintervensi langsung keputusan kredit perbankan. Ia percaya, lembaga keuangan memiliki keahlian memadai dalam menilai sektor mana yang paling produktif dan layak menerima pembiayaan.
Purbaya juga meminta agar Bank Sentral tidak menarik kembali dana tersebut, sehingga likuiditas yang disalurkan benar-benar dapat menggerakkan sektor riil. Kebijakan ini diharapkan mampu menciptakan persaingan sehat antarbank dalam menyalurkan kredit, mendorong penurunan suku bunga pinjaman, serta menekan bunga deposito. Dengan demikian, masyarakat akan lebih terdorong berinvestasi dan berbelanja, alih-alih menyimpan dana mereka di bank.
Langkah pemerintah ini pun mulai menampakkan hasil positif. Menkeu mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebelumnya dikhawatirkan melemah, justru mengalami penguatan signifikan usai kebijakan tersebut diumumkan.
“Pelaku pasar itu cermat. Mereka menganalisis setiap kebijakan dan meresponsnya lewat keputusan investasi mereka,” tutup Purbaya.(*/Stephany)
