Sunday, September 7, 2025
HomePendidikanMentan Dorong Perguruan Tinggi Aktif dalam Hilirisasi Pertanian

Mentan Dorong Perguruan Tinggi Aktif dalam Hilirisasi Pertanian

MEDIAAKU.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mempercepat hilirisasi produk pertanian. Ia menilai kerja sama pemerintah dengan kampus pertanian, terutama Institut Pertanian Bogor (IPB), sudah membuktikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan Indonesia.

Melansir dari laman Kementan, Minggu (7/9/2025) Amran menyampaikan apresiasinya kepada civitas akademika IPB.

“Terima kasih kepada jajaran pimpinan dan seluruh keluarga besar IPB. Kolaborasi ini luar biasa. Sebagai kampus pertanian tertua, IPB punya peran monumental, salah satunya dengan meluncurkan varietas padi IPB 3S sepuluh tahun lalu. Itu pencapaian besar yang sangat bermanfaat bagi petani,” ujarnya.

Amran juga menjelaskan bahwa fokus pembangunan pertanian saat ini mulai mengarah pada komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, dan kelapa dalam. Oleh karena itu, ia mendorong kampus-kampus pertanian untuk mengembangkan kluster hilirisasi sesuai potensi lokal.

“Harapan kami, setiap perguruan tinggi bisa mengelola satu kluster. Misalnya di Jawa Barat, IPB dan UNPAD bisa bersama-sama membentuk dua kluster. Generasi muda terbaik kita libatkan. MoU dengan Kementerian Ristekdikti sudah ditandatangani, tinggal diimplementasikan dalam program nyata,” jelasnya.

Lebih lanjut, Amran mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dukungan penuh untuk pengembangan hilirisasi ini. Presiden bahkan telah menargetkan anggaran Rp9,9 triliun untuk mendukung distribusi bibit perkebunan di lahan seluas 800 ribu hektare.

“Semua bibit ini akan disalurkan langsung ke petani agar mereka benar-benar merasakan manfaatnya,” tegas Mentan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian IPB, Suryo Wiyono, menegaskan pentingnya proses hilirisasi dalam memajukan sektor pertanian. Ia mengingatkan bahwa tanpa hilirisasi, nilai tambah bagi petani akan sangat terbatas.

“Hilirisasi itu krusial. Jika hanya berhenti di hulu, pertanian tidak akan berkembang optimal dan keuntungan bagi petani pun minim. Karena itu, perlu ada integrasi dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan kawasan sebagai pusat produksi dan distribusi,” ungkap Suryo.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular