MEDIAAKU.COM – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan keseriusan pemerintah dalam mengendalikan kebakaran lahan (karla) serta menangani isu lingkungan di Kalimantan.
Melansir dari laman KemenLH, Sabtu (5/7/2025) Hal ini ia sampaikan saat kunjungan kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur, di mana ia memimpin konsolidasi kesiapsiagaan bersama pelaku usaha dan meresmikan pembangunan Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan (Pusdal) Kalimantan.
Dalam rapat bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Hanif menyebut baru 1.060 dari 2.590 perusahaan yang melaporkan kesiapan mereka menghadapi karla. Ia mengapresiasi komitmen Gapki dalam memperkuat sistem pencegahan, namun tetap menekankan pentingnya verifikasi kesiapan oleh pemerintah daerah.
Meski titik panas menurun 59% dari tahun sebelumnya, masih terdapat ratusan kejadian karhutla hingga awal Juli 2025. Hanif menegaskan akan ada sanksi tegas bagi perusahaan yang abai terhadap standar pengendalian. Ia juga mengungkap lima faktor utama penyebab karla, termasuk pembukaan lahan, konflik kepemilikan, dan pembakaran lahan gambut.
Dari data 2015–2024, sebanyak 79 areal HGU mengalami kebakaran dengan luas total lebih dari 42 ribu hektar. Sebagai bagian dari upaya strategis, Hanif meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Pusdal Kalimantan yang akan menjadi pusat pengendalian isu lingkungan dan mendukung keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemerintah terus memperkuat sinergi lintas sektor demi menjaga kelestarian lingkungan, terutama di wilayah rawan bencana ekologi seperti Kalimantan. (*/Stephany)