MEDIAAKU.COM – Ganesha adalah salah satu dewa yang paling dihormati dalam tradisi Hindu. Ia dikenal dengan ciri khas kepala gajah, tubuh manusia, dan perut yang buncit. Sosok ini tidak hanya dipuja di India, tetapi juga di banyak wilayah Asia, termasuk Indonesia.
Dikutip dari wikipedia, Ganesha adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.
Asal-usul Ganesha memiliki beberapa versi. Salah satu kisah yang paling terkenal tercatat dalam kitab Shiva Purana. Diceritakan bahwa Parwati, istri dewa Siwa, menciptakan Ganesha dari tanah dan napasnya sendiri.
Ia menugaskan anak itu untuk menjaga pintu rumahnya. Ketika Siwa pulang dan ingin masuk, Ganesha menolak. Pertarungan pun terjadi, hingga akhirnya Siwa memenggal kepala Ganesha. Menyadari kesalahannya, Siwa kemudian mengganti kepala Ganesha dengan kepala gajah, menjadikannya makhluk istimewa yang penuh kuasa.
Selain dalam Shiva Purana, kisah tentang Ganesha juga tercatat dalam Mahabharata. Di sana, Ganesha disebut sebagai penulis yang mencatat seluruh kisah epos agung tersebut atas permintaan Vyasa.
Hal ini menegaskan perannya sebagai dewa pengetahuan dan kebijaksanaan. Di Nusantara, terutama pada masa kerajaan Hindu-Buddha, arca Ganesha banyak ditemukan, misalnya di Candi Singosari dan Candi Prambanan. Kehadiran arca-arca itu menunjukkan betapa pentingnya Ganesha dalam tradisi spiritual dan budaya.
Ganesha sering digambarkan membawa atribut tertentu: kapak, tali, modaka (manisan), dan terkadang pena. Semua simbol ini memiliki makna. Kapak melambangkan kekuatan untuk memutuskan ikatan duniawi, tali melambangkan bimbingan menuju kebenaran, manisan sebagai simbol kebahagiaan sejati, sedangkan pena mengingatkan manusia pada pentingnya menulis, berpikir, dan belajar.
Dengan memahami Ganesha, kita dapat menarik pelajaran bahwa ilmu dan kebijaksanaan jauh lebih berharga daripada harta benda. Rintangan dalam hidup akan selalu ada, namun dengan tekad, pengetahuan, dan kesabaran, setiap manusia mampu mengatasinya.(*/janu)