MEDIAAKU.COM – IDNTimes.com mengabarkan bahwa musisi Bali menunjukkan produktivitas luar biasa dengan merilis sepuluh lagu baru sepanjang April 2025, untuk memperkuat posisi pulau ini sebagai pusat kreativitas seni di Indonesia.
Nama-nama seperti Dek Ulik, penyanyi pop Bali terkenal, dan Gus Teja, maestro world music dengan alat musik tradisional, memimpin gelombang ini. Lagu-lagu mereka, yang mayoritas menggunakan bahasa Bali, mengusung tema cinta, kehidupan sehari-hari, dan kearifan lokal, resonan dengan pendengar lokal maupun nasional.
Menurut laporan, rilis ini telah meningkatkan perhatian terhadap musik Bali di platform streaming seperti Spotify dan YouTube, dengan beberapa lagu masuk daftar trending.
Tren ini mencerminkan kebangkitan musik berbahasa Bali yang semakin diminati, tidak hanya di kalangan masyarakat Bali tetapi juga di luar pulau. Dek Ulik, misalnya, merilis single yang memadukan pop modern dengan nuansa tradisional, sementara Gus Teja menghadirkan komposisi instrumental berbasis gamelan dan seruling yang memikat pendengar global.
Kolaborasi antara musisi senior dan talenta muda juga menjadi kunci, dengan artis baru seperti Widi Widiana turut menyumbang lagu bertema petuah kehidupan.
Popularitas ini didukung oleh promosi aktif di media sosial, di mana video musik dan cuplikan live performance menjadi viral di TikTok dan Instagram.
Selain dampak komersial, rilis lagu-lagu baru ini memperkuat identitas budaya Bali di tengah arus globalisasi. Lirik berbahasa Bali tidak hanya melestarikan bahasa daerah, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai budaya seperti keharmonisan dan spiritualitas kepada generasi muda.
Dikutip dari The Jakarta Post, pemerintah daerah Bali turut mendukung melalui program promosi seni, termasuk festival musik lokal yang menampilkan artis-artis ini. Misalnya, acara seperti Bali Arts Festival diharapkan menjadi panggung bagi lagu-lagu baru tersebut, menarik wisatawan sekaligus memperluas jangkauan musik Bali ke pasar internasional.
Keberhasilan musisi Bali ini juga menyoroti potensi industri musik lokal dalam menghadapi tantangan seperti pembajakan digital dan persaingan dengan genre pop global.
Dengan dukungan komunitas penggemar yang loyal dan platform digital, musisi Bali mampu menembus batasan geografis, bahkan menarik perhatian label internasional. Inisiatif seperti workshop musik dan pelatihan produksi yang diadakan di Denpasar turut membantu musisi muda menghasilkan karya berkualitas.
Ke depan, produktivitas ini diharapkan terus mendorong inovasi, menjadikan musik Bali sebagai kekuatan budaya yang tak hanya bertahan, tetapi juga bersinar di panggung nasional dan global. (*/terry)
