Jakarta – mediaaku.com – Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, buka suara terkait sebuah klaim yang menyebut matahari terbit dari barat sebagai pertanda tibanya hari kiamat. Lembaga itu menyebut tidak pernah mengeluarkan prediksi soal klaim tersebut.
“Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat,” kata Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, sebagaimana dilansir CNBC.
Bettina Inclan menyebut fenomena pembalikan magnet memang benar terjadi dan nyata, bahkan sejumlah ilmuwan pernah mempelajarinya. Fenomena tersebut terdapat di planet tetangga Bumi, yakni Venus yang melakukan rotasi dengan berputar ke belakang.
Namun lama Venus berotasi cukup lama yakni 243 hari dan waktu planet itu untuk mengitari Matahari setara dengan 225 hari di Bumi. Ini membuat Matahari akan terlihat di permukaan di Venus hanya sebanyak dua kali selama setahun atau satu kali dalam 117 hari.
Bantahan NASA itu, untuk menjawab adanya sinyalemen di Facebook yang dimuat sejak 14 Februari 2021 yang menyebut lembaga antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, telah mengungkapkan soal potensi matahari terbit dari Barat, sebagai fenomena yang diyakini sebagai tibanya hari kiamat.
Dalam sebuah unggahan berbahasa Thailand yang viral di Facebook, NASA dilaporkan menyebut Matahari bakal terbit dari Barat yang disebabkan oleh perputaran Bumi ke arah berlawanan. Unggahan foto dan narasi soal Matahari terbit dari Barat di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 15.000 kali sejak 14 Januari 2021.
“NASA mengkonfirmasi kemungkinan matahari terbit dari barat. Bumi berputar ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!!,” tulis teks tersebut yang dikutip dari AFP.
“Para peneliti percaya bahwa kita sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa kita ke akhir umat manusia dan mendekati hari kiamat,” imbuhnya.
