MEDIAAKU.COM – Bagi sebagian orang, berjalan tanpa alas kaki alias nyeker terasa biasa saja, apalagi di lingkungan yang sudah akrab seperti pasar tradisional atau sekitar rumah. Tapi hati-hati, kebiasaan ini bisa membuka pintu masuk bagi penyakit berbahaya yang sering tak disadari: leptospirosis.
Melansir dari laman Kemenkes, Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang biasanya berasal dari urin hewan, terutama tikus. Bakteri tersebut bisa hidup di tempat lembap seperti genangan air, lumpur, atau saluran kotor yang sering kita jumpai di pasar tradisional. Saat kaki menyentuh area tercemar, bakteri bisa masuk lewat luka kecil, bahkan pori-pori kulit.
Gejalanya mirip flu, seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot (terutama di betis dan punggung), mata merah, mual, muntah, hingga diare. Pada kasus berat, bisa muncul gejala kuning di kulit dan mata, gagal ginjal, meningitis, bahkan kematian bila tak segera ditangani.
Supaya lebih aman, berikut langkah pencegahan sederhana:
* Selalu pakai alas kaki, terutama di area basah atau kotor.
* Hindari menyentuh genangan air tanpa pelindung.
* Jaga lingkungan tetap bersih dari tikus dan genangan.
* Segera cuci kaki dengan sabun setelah terkena air kotor.
* Jika muncul gejala mencurigakan, segera periksa ke dokter.
Leptospirosis sering disebut sebagai penyakit “seribu wajah” karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti demam berdarah atau tifus. Sayangnya, banyak orang baru mendapat penanganan saat kondisinya sudah parah.
Jadi, meski nyeker terasa nyaman, jangan anggap sepele. Di pasar atau tempat lembap lainnya, lebih baik lindungi kaki dengan alas kaki. Karena kenyamanan sesaat tak sebanding dengan risiko kesehatan yang bisa mengintai.(*/Stephany)