Thursday, July 10, 2025
HomeIbu dan AnakOrang Tua Tegas atau Terlalu Keras? Ini Dampaknya pada Anak!

Orang Tua Tegas atau Terlalu Keras? Ini Dampaknya pada Anak!

MEDIAAKU. COM – Pola asuh orang tua sangat memengaruhi perkembangan psikologis dan sosial anak.Salah satu pola asuh yang sering ditemukan adalah pola asuh otoriter. Dalam pola ini, orang tua menetapkan aturan yang ketat, menuntut kepatuhan tanpa diskusi, dan sering kali menggunakan hukuman sebagai alat pengendalian.

Menurut Diana Baumrind dalam bukunya yang berjudul ” Child Care Practices Anteceding Three Patterns of Preschool Behavior (1967)”, orang tua otoriter cenderung menuntut, namun tidak responsif terhadap kebutuhan emosional anak.

Anak yang tumbuh dalam lingkungan otoriter biasanya memiliki rasa takut yang tinggi terhadap orang tua, sehingga merasa tidak bebas mengekspresikan diri.

Mereka belajar untuk taat karena takut, bukan karena memahami nilai dari kebaikan atau kedisiplinan. Akibatnya, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang pasif, kurang percaya diri, serta kesulitan dalam mengambil keputusan. Dalam jangka panjang, mereka juga rentan mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau bahkan memberontak secara ekstrem saat dewasa.

Pada umumnya anak-anak dari orang tua otoriter seringkali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial. Karena terbiasa dengan lingkungan yang penuh tekanan, mereka bisa menjadi pribadi yang pendiam, sulit terbuka, atau justru agresif sebagai bentuk pelarian dari tekanan yang selama ini mereka alami di rumah.

Pola asuh otoriter juga bisa menghambat kreativitas anak. Ketika anak tidak diberi ruang untuk bertanya, mencoba, dan gagal, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar secara mandiri. Mereka tumbuh dengan rasa takut membuat kesalahan, yang akhirnya menghambat proses pembelajaran alami dalam hidup.

Membesarkan anak bukan hanya soal  mendisiplinkan, tetapi juga membimbing dan memahami. Anak-anak membutuhkan kasih sayang yang seimbang dengan aturan.Orang tua perlu menjadi figur yang tegas namun juga hangat, sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan sosial.(*/janu)

RELATED ARTICLES

Terpopular