MEDIAAKU. COM – Kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) adalah dua hal penting yang harus dikembangkan sejak dini pada anak. IQ berhubungan dengan kemampuan berpikir logis, memahami pelajaran, serta memecahkan masalah. Sementara EQ menyangkut kemampuan anak mengenali, memahami, dan mengelola emosinya sendiri serta berempati terhadap orang lain.
Dalam hal ini keduanya sangat dibutuhkan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas secara utuh. Pendapat ahli tentang EQ antara lain:
Daniel Goleman Kecerdasan emosi (EQ) yaitu kecerdasan untuk mengenali, mengelola dan mengontrol emosi agar anak mampu merespon secara positif setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi itu.
Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul “Frames of Mind” memperkenalkan konsep kecerdasan majemuk, dia menyebutkan bahwa kecerdasan bukan hanya soal logika atau angka, melainkan juga meliputi kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dua jenis kecerdasan yang berkaitan langsung dengan EQ.
Mengembangkan IQ dan EQ sebaiknya dilakukan secara seimbang.
Anak yang hanya ditekankan pada kemampuan akademik cenderung memiliki kesulitan dalam bersosialisasi atau mengelola emosi. Sebaliknya, anak yang hanya dibebaskan tanpa arahan intelektual bisa kesulitan menyerap ilmu atau menyusun logika berpikir. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam menumbuhkan kedua jenis kecerdasan ini.
Kecerdasan sejati tidak hanya dinilai dari angka di rapor, tetapi dari bagaimana seorang anak bisa memahami dirinya sendiri dan orang lain. Dengan IQ dan EQ yang berkembang seimbang, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga bijak dalam kehidupan sosialnya. (*/janu)