MEDIAAKU.COM – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah merampungkan penataan kawasan wisata Pantai Malalayang Tahap II atau Malalayang Beach Walk (MBW) di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pembangunan ini melanjutkan Tahap I yang telah selesai pada tahun 2022, sebagai upaya memperkuat daya tarik wisata bahari di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Manado–Bitung–Likupang.
Melansir dari laman KemenPU, Senin (15/9/2025) Menteri PU, Dody Hanggodo, saat meninjau kawasan tersebut menyampaikan bahwa proyek ini tidak hanya memperindah kawasan pantai, tetapi juga menghadirkan peluang ekonomi bagi warga sekitar.
“Infrastruktur pariwisata yang dibangun bukan hanya sekadar estetika, melainkan juga memiliki fungsi nyata. Dengan fasilitas publik yang memadai, Malalayang diharapkan menjadi magnet wisatawan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal,” ujar Dody.
Dalam penataan kali ini, pemerintah menghadirkan area kuliner dan ruang usaha yang dapat dimanfaatkan warga. Setelah Tahap II selesai, panjang MBW yang sudah tertata kini mencapai 2 kilometer.
Proyek yang digarap Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sulawesi Utara sejak Oktober 2023 hingga Desember 2024 ini meliputi pembangunan promenade sepanjang 800 meter dengan kapasitas 1.000 pengunjung per hari.
Selain jalur pejalan kaki, kawasan tersebut kini dilengkapi fasilitas publik modern, mulai dari taman bermain anak, area pertunjukan besar dan kecil, dermaga, jembatan pedestrian, tugu nelayan, menara wisata, hingga pusat kuliner. Tak ketinggalan ada view deck, wedding hall, pusat menyelam, toilet umum, serta tugu jam sebagai ikon baru.
Selain Malalayang, Kementerian PU juga menata kawasan Bunaken melalui pembangunan gerbang, jalan kawasan, dermaga, dan pedestrian untuk mendukung pariwisata bahari. Total anggaran kedua proyek tersebut mencapai Rp107 miliar dari APBN.
Kepala BPBPK Sulawesi Utara, Reza Rizka Pratama, menjelaskan bahwa pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan kenyamanan pengunjung dan keberlanjutan lingkungan.
“Di beberapa titik kami menambahkan pemecah ombak. Hal ini sebagai bentuk antisipasi perubahan iklim sekaligus menjaga kelestarian kawasan wisata,” terangnya.
Manfaat nyata sudah dirasakan warga sekitar. Maria, pedagang kuliner di area pantai, menuturkan kini fasilitasnya jauh lebih baik dan nyaman.
“Sekarang kios lebih rapi, ada jalur pejalan kaki dan tempat bermain anak. Pengunjung makin ramai, penjualan saya ikut meningkat,” ucapnya dengan senyum puas.
Dengan selesainya Tahap II ini, Pantai Malalayang kian siap menjadi destinasi unggulan yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.(*/Stephany)