Bali – mediaaku.com – Pemerintah Bali telah meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Nipah, penyakit zoonosis yang ditularkan dari kelelawar buah. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat India, salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Bali. Saat ini India menghadapi wabah Virus Nipah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bali, I Wayan Widia, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memeriksa setiap orang yang menunjukkan gejala virus tersebut. Gejala Virus Nipah meliputi demam, ruam, dan sakit kepala. “Kita tidak bisa juga (tebang pilih saat memeriksa) kita harus antisipasi, kita punya pengawasan di pintu masuk, tentu di uji laboratorium lah,” ujar Widia, Jumat (29/9).
India adalah negara penyumbang wisatawan mancanegara kedua terbanyak ke Bali, dengan total 288.873 kunjungan dari Januari hingga Agustus 2023.
Hingga saat ini, belum ada kasus Virus Nipah yang ditemukan di Bali. Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Bali tetap melakukan pengamatan surveilans sesuai arahan Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, Dinas Kesehatan Bali juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Masyarakat diingatkan untuk tidak panik jika merasa sakit dengan gejala demam, tetapi segera datang ke fasilitas kesehatan. Mereka juga diminta untuk menggunakan masker jika diperlukan. “Masyarakat apabila merasa sakit demam sesuai gejala diminta tak perlu panik dan segera datang ke fasilitas kesehatan, pun juga tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta memakai masker jika diperlukan,” kata Widia.
Dalam hal seseorang mengalami gejala virus Nipah, terutama pekerja pariwisata, disarankan untuk mengarahkan mereka ke klinik yang ada di penginapan agar segera mendapatkan penanganan.
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan edaran mengenai kewaspadaan terhadap virus Nipah, mengingat wabah ini terjadi di India, yang tidak jauh dari Indonesia. Virus Nipah dapat menular dari hewan ke manusia melalui berbagai kontak, termasuk air liur dan makanan yang terkontaminasi, serta dari manusia ke manusia melalui cairan tubuh yang terinfeksi. (Dea-Bali)