MEDIAAKU.COM – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menunjukkan keseriusannya dalam memperluas akses sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Melansir dari laman KemenkoPMK, Rabu (3/9/2025) Salah satu upaya yang kini tengah difokuskan adalah pengembangan bahan ajar digital berbasis video dengan standar tinggi.
Universitas Terbuka (UT) dipercaya sebagai motor utama dalam inisiatif ini, berkat pengalaman panjangnya dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Prof. Ojat Darojat, menekankan bahwa pemanfaatan bahan ajar digital menjadi kunci pemerataan pendidikan, terutama agar masyarakat di wilayah 3T tetap mendapat kesempatan belajar yang setara.
“Ilmu pengetahuan harus bisa diakses semua orang. Dengan berbagi secara luas, kita bisa memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing secara global,” ujarnya dalam rapat koordinasi di Jakarta.
Mendukung hal tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, juga menegaskan pentingnya transformasi pembelajaran melalui konten digital. Ia mencontohkan MIT Courseware sebagai model pembelajaran terbuka yang bisa ditiru Indonesia, dengan UT sebagai pusat pengembangan.
Pengembangan bahan ajar digital ini melibatkan kerja sama lintas kementerian, mulai dari aspek regulasi, infrastruktur, hingga pendanaan. Kehadiran format pembelajaran baru ini diharapkan mampu menambah kepercayaan diri mahasiswa di seluruh Indonesia, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Saat ini, UT sendiri telah menyediakan bahan ajar dalam berbagai format, mulai dari cetak, aplikasi mobile, hingga siaran multimedia. Ke depan, program ini akan dilanjutkan dengan pemilihan dosen terbaik, produksi konten digital, serta penyusunan regulasi agar bahan ajar berkualitas bisa merata di semua perguruan tinggi.
Langkah strategis ini menjadi bagian dari visi pemerintah untuk membangun sistem pendidikan tinggi yang inklusif, inovatif, dan berdaya saing di tingkat global.(*/Stephany)