MEDIAAKU.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa penguatan fungsi bank mata di Indonesia harus menjadi prioritas nasional. Hal ini dipandang sebagai upaya krusial untuk menurunkan angka kebutaan akibat kerusakan kornea yang masih tinggi di tanah air.
Melansir dari laman KemenkoPMK, Selasa (25/11/2025) Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Surabaya Eye Bank Forum 2025 yang digelar di Vasa Hotel Surabaya, Jawa Timur. Forum ini mempertemukan para pengelola bank mata, tenaga kesehatan, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk memperkuat jejaring dan kerja sama lintas sektor.
Dalam kesempatan itu, Pratikno mengungkapkan bahwa kebutuhan donor kornea nasional masih jauh dari terpenuhi. Saat ini, jumlah jaringan yang tersedia baru dapat menutupi sekitar setengah dari kebutuhan nasional.
“Ketersediaan donor kornea baru sekitar 50 persen. Sisanya masih harus dipenuhi, bahkan sebagian kita masih bergantung pada donor dari luar negeri,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa kebutaan akibat kerusakan kornea tidak hanya berdampak pada kemampuan penglihatan seseorang, tetapi juga memengaruhi kondisi sosial dan ekonomi penderita beserta keluarganya.
“Ini bukan sekadar persoalan tidak bisa melihat cahaya. Ada dampak luas pada kualitas hidup dan aktivitas mereka,” lanjutnya.
Menurut Pratikno, penguatan bank mata harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari peningkatan kapasitas layanan, perluasan jejaring, hingga edukasi publik. Ia menyebut bahwa persoalan ini bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga menyangkut faktor sosial, budaya, bahkan keagamaan.
Pemerintah, kata Pratikno, siap mendukung kolaborasi lintas institusi melalui pembentukan joint task force antara asosiasi bank mata dan Kemenko PMK untuk merumuskan langkah strategis bersama.
“Kita ingin penataan kebijakan lebih terarah, dari regulasi, pendanaan, penyediaan SDM kesehatan, riset, hingga sarana penyimpanan jaringan serta edukasi publik,” jelasnya.
Forum ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Badan Pengawas Bank Mata Indonesia Nila Djuwita F. Moeloek, Ketua Umum Bank Mata Indonesia Tjahjono D. Gondhowiardjo, serta sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga terkait lainnya.
Dengan sinergi kuat dan komitmen berkelanjutan, Menko PMK optimis Indonesia dapat memperkuat ekosistem donor dan layanan bank mata sehingga lebih banyak masyarakat yang mendapatkan harapan untuk kembali melihat dunia dengan lebih jelas.(*/Stephany)

