MEDIAAKU.COM – Perilaku disruptif pada anak adalah perilaku yang mengganggu ketertiban, merusak suasana belajar, atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Anak yang menunjukkan perilaku seperti berteriak, melawan guru, memukul teman, atau menolak aturan sering dianggap “nakal”, padahal sebenarnya ada alasan di balik perilaku tersebut.
Menurut Hurlock (1990) dalam bukunya”Perkembangan Anak”, setiap perilaku anak merupakan bentuk komunikasi dari perasaan dan kebutuhannya.
Anak mungkin belum bisa menyampaikan emosi dengan cara yang tepat, sehingga perilakunya tampak negatif.Faktor penyebab perilaku disruptif bisa berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun diri anak sendiri.
Di rumah, anak yang kurang mendapat perhatian, kasih sayang, atau disiplin yang konsisten bisa tumbuh menjadi pribadi yang mudah marah dan sulit diatur.
Di sekolah, anak bisa menjadi disruptif karena merasa tidak diterima oleh teman-temannya atau mengalami kesulitan belajar yang membuatnya frustrasi.
Alih-alih menghukum dengan keras, pendekatan yang penuh empati dan konsisten jauh lebih efektif. Anak perlu diajak memahami akibat dari perbuatannya serta diberikan contoh perilaku yang baik. Perilaku disruptif bukan tanda bahwa anak jahat, tetapi tanda bahwa ia sedang kesulitan mengekspresikan diri.
Dengan bimbingan yang sabar, kasih sayang, dan keteladanan dari orang dewasa, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan bertanggung jawab.(*/janu)

