MEDIAAKU.COM – Dilansir dari wikipedia, Sate ini dinamakan dengan sate matang karena awal mulanya sate ini diperkenalkan oleh pedagang kuliner sate di kota Matang Geuleumpang Dua sebuah kota kecamatan di kabupaten Bireuen
Sejarah munculnya Sate Matang tidak bisa dilepaskan dari budaya masyarakat Aceh yang gemar berkumpul dan menyajikan makanan hangat sebagai bentuk penghormatan kepada tamu.
Sate Matang dipercaya mulai dikenal pada awal abad ke-20 dan menjadi populer karena cocok disajikan pada berbagai kesempatan, baik acara keluarga maupun pertemuan penting.
Awalnya, Sate Matang dibuat dari daging kambing atau sapi yang dibumbui dengan rempah lokal seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan jintan. Setelah dibakar, sate ini disajikan dengan kuah kaldu panas yang direbus dari tulang dan campuran rempah lainnya.
Tradisi membuat Sate Matang berkembang dari rumah tangga hingga ke warung makan.
Di Kota Bireuen, banyak kedai sate yang berdiri sejak puluhan tahun lalu dan masih mempertahankan cita rasa aslinya. Kuliner ini kini tidak hanya dikenal di Aceh, tapi juga menyebar ke kota-kota besar di Indonesia, menjadi simbol dari kelezatan khas Tanah Rencong. (*/janu)