Pertunjukan Tarian Kecak di Uluwatu (Foto: Kutaholiday)
MEDIAAKU.COM – Pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu, Bali, pada momen libur Lebaran 2024 kembali meriah dengan kedatangan ribuan penonton yang memenuhi area pertunjukan, memaksa penari untuk tampil dua kali sehari guna mengakomodasi lonjakan pengunjung.
Menurut Ketua Sekaa Tari Kecak Uluwatu, Kadek Adi Astawa, antusiasme pengunjung sudah terlihat sejak mulai hari Selasa (9/4/2024) hingga Jumat (12/4/2024), sehingga mereka terpaksa membuka sesi kedua pada jam 19.00 WITA karena kapasitas penonton melebihi 1.000 orang.
“Lonjakan ini cukup tinggi, terakhir kali terjadi saat Natal dan Tahun Baru 2024,” ujar Kadek Adi, Jumat (12/4/2024).
Meskipun harus tampil dua kali sehari, lanjutnya, para penari di destinasi wisata Kuta Selatan, Kabupaten Badung, merasa bersyukur atas kesempatan tersebut, mengingat biasanya mereka hanya tampil sekali sehari di hari biasa.
“Di hari libur Lebaran ini, untuk sesi kedua pun masih dengan angka yang sama 1.000 orang,” tambahnya.
Kadek Adi mencatat bahwa lonjakan penonton ini disebabkan oleh wisatawan domestik dan mancanegara, dengan sekitar 40 persen penonton berasal dari wisatawan domestik, sementara sisanya dari wisatawan mancanegara, terutama dari India.
“Pasar kita sebenarnya negara-negara asing, tapi saat ini India yang lagi tinggi,” jelasnya.
Keputusan untuk membuka sesi kedua didasarkan pada pemesanan tiket melalui agen wisata, karena lonjakan pemesanan tiket Tari Kecak di agen wisata mendorong mereka untuk membuka dua sesi pertunjukan.
Kadek Adi memperkirakan bahwa pertunjukan dua kali sehari ini akan berlangsung selama seminggu, hingga Senin (15/4/2024) mendatang, ketika wisatawan mulai meninggalkan Bali.
Meskipun terjadi lonjakan penonton, harga tiket dan jalan cerita pertunjukan tetap tidak diubah, dengan penonton dewasa dikenakan biaya Rp150.000 dan anak-anak Rp75.000. Dalam waktu satu jam, 17 penari dan 15 penari kecak akan menghibur para pengunjung dengan pertunjukan yang memukau.
Semangat Tari Kecak Uluwatu yang tetap berkobar di momen Lebaran ini menjadi bukti daya tarik budaya Bali yang tak lekang oleh waktu, menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara dengan keindahan dan keunikan tradisi tersebut. (Dea)

