Solo – mediaaku.com – Petenis Indonesia yang tampil di ASEAN Para Games 2022 di Solo mulai tersingkir.
Seperti yang dialami Petenis kursi roda Putra Indonesia Nurdin harus mengakui keunggulan lawan setelah dikalahkan Pol Janteam dari Thailand dengan skor 3-6, 2-6, dalam pertandingan ASEAN Para Games (APG) XI 2022 di Lapangan Tenis Manahan Solo, Minggu.
Nurdin yang turun pada nomor tunggal putra pada menit awal set pertama kelihatan bermain imbang dan saling mengejar poin melalui penempatan bola di sudut-sudut lapangan yang sulit dijangkau lawan.
Kedudukan sempat imbang 1-1, kemudian 2-2, dan 3-3, namun akhirnya petenis Thiland menyudahi set pertama dengan 3-6.
Memasuki set kedua dengan penempatan-penempatan bola akurat dan gerakan cepat lawan, petenis Indonesia ketinggalan Jauh dalam pengumpulan poin sehingga akhirnya kalah 2-6.
Pada pertandingan di lapangan lainnya, petenis putra Indonesia Madhusen juga kalah melawan petenis asal Thailand lainnya Sombut Yamphapa, dua set langsung 2-6, 0-6.
Menurut Manajer Tim Tenis NPC Indonesia, Yasin Onasie, petenis Indonesia masih di bawah Thailand karena petenis Thailand sudah mempunyai banyak jam terbang. Petenis Thailand banyak pengalaman karena sering bertanding ke luar negeri ikut turnamen.
Namun, petenis Indonesia memang kurang jam terbang. Nurdin dan Madhusan baru pertama ikut turnamen, tetapi keduanya mempunyai potensi ke depannya.
“Kedua pemain baru itu, mereka berlatih baru sekitar 2021 hingga sekarang. Mereka sudah bermain maksimal,” kata Yasin.
Nurdin yang turun pada nomor tunggal putra pada menit awal set pertama kelihatan bermain imbang dan saling mengejar poin melalui penempatan bola di sudut-sudut lapangan yang sulit dijangkau lawan.
Kedudukan sempat imbang 1-1, kemudian 2-2, dan 3-3, namun akhirnya petenis Thiland menyudahi set pertama dengan 3-6.
Memasuki set kedua dengan penempatan-penempatan bola akurat dan gerakan cepat lawan, petenis Indonesia ketinggalan Jauh dalam pengumpulan poin sehingga akhirnya kalah 2-6.
Pada pertandingan di lapangan lainnya, petenis putra Indonesia Madhusen juga kalah melawan petenis asal Thailand lainnya Sombut Yamphapa, dua set langsung 2-6, 0-6.
Menurut Manajer Tim Tenis NPC Indonesia, Yasin Onasie, petenis Indonesia masih di bawah Thailand karena petenis Thailand sudah mempunyai banyak jam terbang. Petenis Thailand banyak pengalaman karena sering bertanding ke luar negeri ikut turnamen.
Namun, petenis Indonesia memang kurang jam terbang. Nurdin dan Madhusan baru pertama ikut turnamen, tetapi keduanya mempunyai potensi ke depannya.
“Kedua pemain baru itu, mereka berlatih baru sekitar 2021 hingga sekarang. Mereka sudah bermain maksimal,” kata Yasin.

