Thursday, December 18, 2025
HomeHukumPolisi Bongkar Klinik Aborsi Ilegal Bermodus Website di Jakarta Timur

Polisi Bongkar Klinik Aborsi Ilegal Bermodus Website di Jakarta Timur

MEDIAAKU.COM – Kepolisian mengungkap praktik klinik aborsi ilegal yang beroperasi di sebuah apartemen kawasan Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Klinik tersebut diketahui mempromosikan jasanya melalui situs web dengan tampilan seolah-olah resmi, lengkap dengan klaim memiliki izin dan ditangani dokter spesialis kandungan.

‎Melansir dari detikcom, Kamis (18/12/2025) Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Edy Suranta Sitepu menjelaskan, pelaku membuat website yang terhubung dengan admin untuk menarik calon pasien. Dalam situs tersebut, layanan aborsi digambarkan seperti praktik medis legal yang dikelola dokter obgyn, padahal kenyataannya tidak demikian.

‎Setelah calon pasien mengakses website, komunikasi dilanjutkan melalui aplikasi WhatsApp. Admin kemudian meminta sejumlah persyaratan, mulai dari hasil USG yang difoto, identitas diri berupa KTP, hingga data pendukung lain. Setelah data dikaji, pasien akan diberi informasi terkait jadwal, lokasi, jam tindakan, serta titik penjemputan menuju tempat aborsi.

‎Dalam kasus ini, polisi telah menahan lima tersangka utama di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka terdiri dari NS yang berperan sebagai pelaku utama tindakan aborsi, RH yang membantu proses tersebut, serta M yang bertugas menjemput dan mengantar pasien. Selain itu, LN selaku penyewa apartemen dan YH sebagai pengelola website juga ditetapkan sebagai tersangka. Tak hanya itu, dua pasien berinisial KWM dan R turut dijerat hukum.

‎Para pelaku dikenakan Pasal 428 ayat 1 juncto Pasal 60 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.

‎Dari hasil penyelidikan, diketahui praktik ilegal ini telah berjalan selama kurang lebih tiga tahun. Berdasarkan penelusuran data di ponsel admin, polisi menemukan daftar sebanyak 361 pasien yang pernah menjalani aborsi di klinik tersebut.

‎Edy menambahkan, para pelaku kerap berpindah lokasi untuk menghindari kecurigaan, dengan area operasi mulai dari Bekasi hingga Jakarta Timur. Apartemen yang dijadikan tempat praktik disewa secara harian atau mingguan, menyesuaikan jumlah pasien di setiap lokasi.(*/Stephany)

RELATED ARTICLES

Terpopular